Posts.
to impove your knowledge

Kelebihan, Kekurangan, Manfaat, Dampak Positif dan Negatif Teknologi / Internet


Millennial Ketergantungan Teknologi?

Belakangan ini generasi millennial. menjadi topik populer di masyarakat. Tetapi sebenarnya, apa yang di maksud dengan generasi millennial? Dan siapa saja orang-orang yang termasuk di dalamnya? 

Generasi millennial. (disebut juga generasi Y) adalah sekelompok orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an atau berusia sekitar 18-38 pada tahun ini. Generasi ini dapat dikatakan sebagai generasi internet karena orang-orang yang termasuk di dalamnya lahir dan berkembang bersama internet. Pola pikir dan karakter generasi ini penuh ide-ide visioner dan inovatif untuk melahirkan generasi yang memiliki pengetahuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, mereka juga lebih kreatif dan ekspresi dalam penyampaian ide-ide tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas dan mengglobal membuat orang dengan beragam usia dapat dengan mudahnya berkecimpung dalam internet/media sosial. Hal-hal tersebut terjadi akibat kemudahan akses internet dan kecepatan informasi yang dikirimkan dan diterima setiap orangnya. 



Kemajuan teknologi dan internet yang semakin pesat memberikan manfaat sekaligus kekurangan bagi para penggunanya, terutama generasi millennial. Kemajuan teknologi tersebut dapat terlihat nyata bagi beberapa sektor seperti sosial, ekonomi, pendidikan dan pemerintahan. Pada sektor sosial, kemajuan teknologi memudahkan interaksi antarpengguna. Dengan munculnya perangkat ponsel pintar seperti Apple dan Android, memudahkan orang untuk melakukan interaksi dengan sanak saudara, keluarga dan teman berlokasi jauh. Kemunculan aplikasi chatting seperti Line dan WhatsApp memudahkan interaksi antarorang melalui internet tanpa harus mengeluarkan uang. Fitur seperti videocall dapat membantu interaksi jarak jauh para pengguna. Selain itu, kemajuan teknologi memudahkan para penggunanya untuk dapat mengenal orang baru bahkan mencari pasangan. Kemunculan aplikasi kencan online seperti Tinder dan OKCupid memudahkan orang untuk berkenalan dengan orang baru yang sesuai dengan kriteria mereka. Aplikasi tersebut telah terbukti dapat mempertemukan bahkan menghasilkan pasangan. Namun, kemajuan teknologi pada sektor sosial juga memiliki dampak yang negatif seperti mengurangi silaturahmi tatap muka antara satu sama lain yang sebenarnya tetap diperlukan. Selain itu, kemajuan teknologi dapat meningkatkan rasa individualis yang dimiliki seseorang karena terlalu fokus untuk menatap perangkat mereka dibandingkan berinteraksi dengan oranglain. Selain itu, kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan peluang masuknya hal-hal berbau pornografi dan pornoaksi.   
Pada bidang pendidikan, kemajuan teknologi mempermudah proses belajar. Siswa yang awalnya terpaku mencari informasi dari buku bacaan kini telah dimudahkan untuk bisa mencari informasi melalui internet, sehingga informasi yang didapatkan lebih universal. Selain itu, dengan diciptakannya program pembelajaran elekronik (e-learning) seperti ruangguru.com yang mengedepankan sistem pembelajaran online tanpa tatap muka secara langsung memudahkan akses siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan di rumah masing-masing. Selain itu, dengan adanya kemajuan teknologi pada sektor pendidikan semakin memudahkan administrasi pendidikan seperti pembayaran uang sekolah yang telah dapat dilakukan melalui transfer dana. Namun terdapat kelemahan kemajuan teknologi dalam sektor pendidikan. Pembelajaran tatap muka yang mengharuskan pertemuan antara guru dan siswa memberikan guru kesempatan untuk mengamati siswa secara langsung sehingga dapat berkontribusi aktif dalam perkembangan siswa. Selain itu, karena begitu luas informasi yang dapat diakses oleh siswa, tidak jarang siswa tersebut dapat mengakses informasi yang tidak diperlukan atau bahkan memaanfaatkan teknologi tersebut untuk bermain game daripada belajar sehingga siswa akan malas belajar. Selain itu, diubahnya sistem admistrasi pendidikan menjadi berbasis daring membuat para karyawan kehilangan pekerjaannya.
Pada sektor ekonomi, kemajuan teknologi memberikan fasilitas para pengguna untuk mempromosikan barang-barang yang mereka jual. Dengan fasilitas pemasangan iklan di situs-situs internet ataupun dengan promosi barang yang melibatkan sejumlah publik figur. Setelah Kevin Systrom meluncurkan sosial media Instagram pada tahun 2010, perkembangan Instagram sangatlah cepat. Selain berguna untuk menggah foto dan video pribadi, kini Instagram telah beralih fungsi menjadi salah satu media promosi yang paling sering digunakan oleh generasi millennial. Kemudian muncul istilah selebgram yaitu seseorang yang memiliki sejumlah pengikut di Instagram yang mempromosikan barang atau jasa. Hal ini menghasilkan keuntungan timbal balik bagi kedua belah pihak. Selain itu, mulai munculnya aplikasi toko online seperti Tokopedia dan Shopee, memudahkan mencari dan membeli barang-barang yang mereka cari hanya dengan duduk di rumah tanpa harus mendatangi toko tersebut. Namun, hal tersebut berdampak pada toko konvensional yang mengalami penurunan jumlah pembeli akibat adanya toko-toko online tersebut. Selain itu, dengan semakin mudahnya setiap orang mengakses Instagram dan situs toko online membuat orang lebih konsumtif untuk membeli barang yang mereka inginkan bukan yang mereka butuhkan. Kemajuan teknologi dalam bidang ekonomi juga dapat meningkatkan kriminalitas seperti semakin mudahnya pembobolan rekening yang akhirnya menimbulkan kerugian bagi pihak perorangan maupun lembaga.
Pada bidang pemerintahan, kemajuan teknologi memberiken kebebasan bersuara bagi masyarakat. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sehingga pemerintah bisa memperbaiki kinerja. Seperti yang terjadi ketika muncul gagasan akan diteribitkannya RUU KUHP dengan pasal-pasal yang karet. Masyarakat pun mengkritisi pasal-pasal tersebut sehingga tersuarakanlah demontrasi besar-besaran yang diikuti oleh mahasiswa di seluruh Indonesia. Dengan kemajuan teknologi akan meningkatkan kemudahan bagi pasangan calon yang berkamanye untuk meyakinkan masyarakat. Masyarakat juga lebih mudah mendapatkan informasi mengenai pasangan calon pemerintahan sehingga tidak salah memilih. Selain itu, pemerintah dapat secara mudah mengkontrol usaha di berbagai sektor dan industri masyarakat. Namun, terdapat kekurangan dari kemajuan teknologi pada bidang pemerintahan. Kebebasan berpendapat yang dilakukan oleh masyarakat di media sosial seperti Twitter seringkali terkesan menyinggung dan memberatkan suatu pihak sehingga dapat berdampak pada pencemaran nama baik pihak tersebut. Apabila pencemaran nama baik tersebut dianggap serius oleh pihak-pihak tertentu akan menuai konsekuensi bagi masyarakat tersebut. Selain itu dengan semakin dimudahkannya kampanye yang dilakukan melalui media sosial, semakin mudahnya beredar informasi bahkan berita palsu mengenai pihak-pihak yang bersangkutan.
Kemajuan teknologi memang memberikan manfaat bagi para penggunanya terlebih lagi generasi millennial yang terlahir bersama teknologi. Seharusnya kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan secara bijak bagi setiap orang. Walaupun akses teknologi sudah semakin mudah seharusnya tidak membuat generasi millennial ketergantungan terhadap teknologi melainkan menggunakan teknologi sesuai wajarnya saja. Konsekuensi dari kemajuan teknologi tidak dapat dihindarkan tapi dapat diantisipasi dengan penggunaan teknologi secara lebih bijak.

Esa Sa'diyah Esa Sa'diyah Author

Mencari Pasangan Lewat Internet? Benar-Benar Nyata atau Palsu Semata?

Millennials atau kadang juga disebut dengan generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an. Millennials sendiri dianggap sebagai generasi yang selalu terkoneksi dan berkaitan dengan internet dengan segala aspek. Mulai dari belajar, berkerja, berbagi informasi dan berkomunikasi. Menurut Achmad S. Ruky, komunikasi merupakan proses pemindahan dan pertukaran pesan, dimana pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi dan/atau mengubah informasi yang dimiliki serta tingkah laku orang yang menerima pesan tersebut.


Kelancaran komunikasi semakin terjamin sejak semakin berkembangnya teknologi. Munculnya aplikasi yang menyediakan layanan obrolan (chatting) 24 empat jam non-stop seperti Line atau WhatsApp semakin mempermudah terciptanya komunikasi tersebut. Pengguna dapat berkomunikasi dengan keluarga, kerabat, pasangan bahkan orag asing dengan mudahnya. Salah satu aplikasi yang paling populer dalam menyajikan obrolan 24 jam non-stop dengan orang asing adalah Tinder. Tinder adalah aplikasi yang menyediakan obrolan antarorang asing. Pengguna juga dapat mengatur jenis kelamin, lokasi dan rentang usia orang asing yang akan mereka jumpai. Lalu pengguna dapat menggeser ke kanan untuk menyukai orang asing tersebut dan ke kiri apabila tidak menyukai orang tersebut. Tinder membantu orang dari berbagai rentang usia di banyak negara berkomunikasi dengan satu tujuan, yaitu untuk mendapatkan seorang kenalan baru. Tidak jarang aplikasi ini menjurus pada hubungan yang lebih dari sekadar pertemanan, yaitu sebuah hubungan romantis yang lebih serius.

Selain Tinder, banyak bermunculan aplikasi lainnya yang serupa yang juga menyediakan layanan obrolan 24 jam dengan orang asing seperti OKCupid. OkCupid adalah situs kencan online, persahabatan, dan jejaring sosial online berbasis-Amerika yang secara internasional beroperasi yang menampilkan pertanyaan pilihan ganda untuk mencocokkan anggota. Seorang teman penulis, seorang perempuan mahasiswa Gunadarma (sebut saja P) pernah mencoba menggunakan aplikasi kencan online tersebut. Awal mulanya ia dapat terjun menggunakan aplikasi tersebut adalah saat ia sedang liburan panjang dan mencoba mengisi kekosongan dan kejenuhan di waktu libur tersebut. Ia hanya coba-coba mengunduh aplikasi tersebut karena penasaran. Ia mengatur lokasi kemungkinan orang asing yang akan dijumpai di Depok dan sekitarnya. Kemudian ia berhasil cocok dengan seorang pemuda semester akhir juga sedang berkuliah di kampus sekitar Depok. Pemuda tersebut mengajaknya berkenalan lalu meminta akun Line P. Akhirnya mereka berbincang dalam aplikasi Line. Mulai dari obrolan sederhana hingga obrolan yang mulai membuat P merasa tidak nyaman. Seperti: "Pernah melakukan apa aja sama cowok?" P mulai tidak nyaman dengan topik pembicaraan saat pemuda tersebut mulai menceritakan pengalamannya tentang perilaku seksual yang sering ia lakukan. Pemuda tersebut juga mengajak P untuk bertemu secara langsung (kopi darat) namun P menolak hal tersebut dan akhirnya mereka memutuskan hubungan satu sama lain. P mengaku tujuan utamanya menggunakan aplikasi kencan online tersebut hanya untuk mencari kenalan dan teman baru, bukannya untuk melakukan hal-hal seksual tersebut.

Hal semacam itu sering sekali dijumpai pada aplikasi kencan online. Ada segelintir orang yang menggunakan aplikasi kencan online tersebut hanya sebatas untuk mencari pasangan dengan hasrat seksual yang sama, mengajak mereka bertemu lalu melakukan hal-hal yang tidak pantas tersebut. Mereka tidak benar-benar memiliki niat untuk mengenal orang tersebut lebih jauh dalam kehidupan nyatanya di dunia nyata

Dalam pencarian pasangan melalui aplikasi kencan online, sering juga didapati orang yang memalsukan identitas mereka agar dipandang sempurna oleh lawan bicara mereka. Seperti menggunakan nama dan foto palsu, hingga menciptakan karakteristik sempurna yang menjadi standar ideal bagi oranglain. Obrolan melalui dengan orang asing di dunia maya memang sering kali lebih berkualitas daripada berbicara secara langsung sebab kita berbicara dengan orang yang memiliki minat yang sama dengan kita. Kualitas pembicaran adalah hal yang menjadi nomor satu tanpa di latar belakangi oleh penampilan fisik. Tidak jarang juga dijumpai kasus-kasus kopi darat yang mengecewakan seperti orang yang datang tidak sesuai dengan apa yang mereka lihat pada foto di sosial media. Hal tersebut yang membuat beberapa orang yang mengaku kurang memiliki fisik yang menarik lebih menyukai pembicaraan melalui media sosial atau internet. Sebab yang menjadi daya tarik nomor satu dari diri mereka adalah kelancaran komunikasi tersebut.

Pencarian pasangan baik secara langsung ataupun media sosial sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat melengkapi satu sama lain. Namun yang harus kita ingat sebagai generasi millennials adalah kita harus benar-benar selektif dalam berteman dan memilih orang-orang yang akan secara nyata kita jadikan sebagai pasangan romantis di dunia nyata. Jangan sampai kita terbutakan dengan karakteristik palsu standar ideal yang tercipta dari masyarakat yang akan mengelabui pemikiran jernih kita.
Esa Sa'diyah Esa Sa'diyah Author

Plagiarisme di Internet, Cerita Tentang Perilaku Penjiplakan, Plagiat di Interet (Pengertian, Jenis, Contoh)

Internet merupakan suatu jaringan komputer yang saling terhubung secara global, yang memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi atau data melalui jaringan tersebut. Semakin berkembangnya zaman dan teknologi, setiap orang dapat dengan begitu mudahnya untuk memberikan informasi yang mereka miliki dengan melalui berbagai media. Pertukaran informasi tersebut dapat dilakukan sepihak maupun dua belah pihak. Pertukaran informasi dua belah pihak misalnya adalah sebuah aplikasi obrolan online seperti WhatsApp atau Line. Sedangkan pertukaran informasi yang dilakukan dengan sebelah pihak dapat berupa blog atau tulisan online.


Untuk menulis sebuah postingan blog yang original memang membutuhkan kemapuan khusus yang tidak dimiliki semua orang. Bagaimana cara orang tersebut mengolah informasi yang ada di dalam otaknya untuk menjadi sebuah informasi layak baca untuk orang lain. Selain itu, informasi yang kita miliki haruslah didukung oleh data-data lainnya berupa sumber yang jelas agar informasi tersebut dapat dipercayai oleh oranglain dan berikan sedikit analisis dari diri kita sendiri dalam menelaah informasi tersebut. Namun tidak jarang ada orang yang secara terang-terangan menyalin keseluruhan blog informasi yang ditulis oleh oranglain; tidak mencantumkan sumber informasi yang sesungguhnya; mengakui tulisan tersebut adalah miliknya pribadi dan hasil dari pemikirannya sendiri. Hal tersebut bisa disebut sebagai kegiatan plagarisme. 

Plagiarisme berasal dari kata plagiat yang berarti pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misal menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri (KBBI, 2014). Terdapat beberapa jenis plagarisme diantaranya:
  1. Akademik dan jurnalistik plagiarisme yang semakin sering terlihat terjadi sejak munculnya Internet. Orang tersebut hanya akan menyalin-menempel dan sedikit mengulang kata-kata.
  2. Plagiarisme lengkap berarti menyalin keseluruhan tulisan tanpa memberikan sedikitpun perbedaan baik dalam bentuk gagasan ataupun perubahan pemilihan kata. 
  3. Plagiarisme parsial adalah plagarisme dengan menggabungkan beberapa sumber tulisan oranglain menjadi sebuah tulisan utuh kita sendiri. 
  4. Plagiarisme minimalis berarti penulis hanya mengambil sedikit konsep, gagasan, pikiran, atau pendapat dari suatu tulisan, kemudian mengembangkan gagasan tersebut dengan pemikiran mereka sendiri.
  5. Sumber Kutipan berarti beberapa penulis mengutip nama sumber, tetapi tidak memberikan informasi yang dapat diakses. Seperti memberikan referensi palsu; menggabungkan informasi mereka dengan karya asli penulisan. 

Dalam hal plagarisme, saya sendiri, selaku penulis blog ini, pernah menjadi korban dari perilaku ini. Saya adalah seorang Blogger dan telah membuat puluhan tulisan megenai kehidupan pribadi, pengalaman dan beberapa review mengenai lagu ataupun film. Pernah suatu waktu saya membuat sebuah review tulisan mengenai sebuah album seorang band Indonesia yang cukup menarik perhatian banyak pengunjung blog. Namun beberapa minggu kemudian, saya melihat seseorang mendapatkan balasan dari salah satu penulis album megenai tautan yang ia berikan pada salah satu penulis album mengenai review album tersebut. Setelah saya selidiki ternyata tautan yang diberikan oleh orang tersebut adalah tulisan yang saya tulis beberapa minggu yang lalu yang terpampang di blog-nya, dengan namanya tanpa sedikitpun sumber yang mengarah pada blog saya. Keseluruhan tulisan sama persis seperti yang saya buat. Pada saat itu saya merasa sangat sedih dan kesal karena orang tersebut berhasil menarik perhatian salah satu penulis album melaui tulisan saya yang ia akui miliknya. Saya mengkontak orang tersebut dan menyuruhnya untuk membenarkan keadaan. Namun ia tidak menggubris keinginan saya dan lama kelamaan hal tersebut mereda dengan sendirinya.

Setiap orang harus berhati-hati dengan perilaku plagarisme ini sebab perilaku ini tidak hanya akan merugikan pihak yang diplagiat tetapi juga plagiat itu sendiri. Plagiat menjadi tidak percaya diri dalam segala hal dan akhirnya akan kebingungan saat diberikan tugas untuk membuat tulisan dengan topik yang lebih rumit dan tidak adanya tulisan oranglain yang dapat ia salin. Kita harus menghargai setiap karya oranglain dengan memberikan sumber yang jelas yang langsung menuju pada tulisan asli tersebut sehingga mengurangi tindakan kesalahpahaman. 
Esa Sa'diyah Esa Sa'diyah Author

Cyber-Cheating, Cyber-Flirting, Pemalsuan Identitas dalam Internet, Media Sosial dan Game Online (Pengertian, Penjelasan dan Contoh)

Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam hubungan romantis demi menciptakan sebuah hubungan yang sehat. Namun dikarenakan jarak, waktu dan aktivitas yang padat, dapat mengurangi intensitas komunikasi antarpasangan. Akibatnya, pasangan tersebut jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Media sosial merupakan salah satu hal yang efektif untuk meningkatkan intensitas komunikasi tersebut. Berkurangnya waktu kebersamaan antarpasangan dapat menghantarkan mereka pada kejenuhan. Dengan mengisi kekosongan kejenuhan tersebut, biasanya beberapa orang melakukan cybercheating ataupun cybercheating.


Cyber-cheating adalah sebuah akivitas dimana seseorang ikut serta dalam aktivitas online yang melibatkan melihat materi seksual secara eksplisit, berpartisipasi dalam diskusi tentang ide atau fantasi seksual, dan interaksi online dengan setidaknya satu orang dengan hasil bahwa orang tersebut terangsang secara seksual; menghasilkan hubungan emosional atau seksual dengan seseorang di luar hubungan monogami orang tersebut. Contoh sederhananya adalah saat seseorang sedang memiliki hubungan spesial dengan pasangannya di dunia nyata, orang tersebut seringkali melihat foto-foto perempuan lain yang ia anggap cantik, lalu mengajaknya berkenalan tanpa sepengetahuan pacarnya tersebut hingga muncul gairah romantis dalam dirinya. Meskipun tidak pernah bertemu dalam artian saling berkontak fisik, hal tersebut sudah merupakan sebuah perselingkuhan.

Cyber-flirting atau merayu, menggoda yang dilakukan dalam dunia maya. Contohnya seperti mengirimkan pesan nakal yang mengarah pada hal seksual. Contohnya sering didapati aplikasi kencan online. Salah satu aplikasi kencan online yang paling populer adalah Tinder. Tinder adalah aplikasi yang menyediakan obrolan antarorang asing. Pengguna juga dapat mengatur jenis kelamin, lokasi dan rentang usia orang asing yang akan mereka jumpai. Lalu pengguna dapat menggeser ke kanan untuk menyukai orang asing tersebut dan ke kiri apabila tidak menyukai orang tersebut. Sebagian besar pengguna Tinder apalagi di luar Indonesia menggunakan aplikasi tersebut untuk memuaskan hasrat seks mereka dengan cara mengirim pesan-pesan vulgar bahkan foto-foto mereka dengan tanpa busana. Walaupun tidak jarang juga ada segelintir orang yang menggunakan aplikasi tersebut untuk mencari teman atau pasangan romantis secara keseluruhan.

Pelaku cyber-cheating dan cyber-flirting biasanya menyembunyikan identias asli mereka dengan menggunakan nama dan foto palsu. Beberapa pelaku cyber-cheating dan cyber-flirting biasanya hanya membutuhkan kesenangan sesaat yang juga mereka dapatkan dari orang-orang dengan identitas palsu tersebut. Bagi mereka, identitas tersebut tidaklah menjadi hal yang penting selama hasrat mereka dapat terpuaskan. Hal ini bisa dijumpai pada seorang Hode, sebutan bagi seorang laki-laki yang menyamar menjadi seorang perempuan dalam permainan game online. Mereka biasanya menggunakan nama dan foto profil seorang perempuan cantik untuk memuluskan modus mereka. Istilah tersebut mulai dikenal melalui sebuah game bernama Ragnarok. Karakteristik Hode biasanya sering merayu pemain/user laki-laki untuk memberikan mereka barang atau membantu mereka dalam permainan. 

Sebagai generasi millenial yang selalu terkoneksi dengan internet, kita harus pintar dan jeli dalam menjelajah internet. Kita harus mematuhi peraturan dan norma kesopanan dalam berinternet dan tidak boleh membiarkan hasrat seks dan nafsu berbalik mengkontrol dan menguasai diri kita. 
Esa Sa'diyah Esa Sa'diyah Author

Perilaku Prososial di Internet (Dampak Positif dan Negatif Prososial di Internet, Pengertian dan Contoh)

Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. Psikososial menunjuk pada hubungan yang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Psikososial sendiri berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari individu (pikiran, perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada hubungan eksternal individu dengan orang-orang di sekitarnya (Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI). 


Dimensi Perilaku Prososial menurut Mussen dalam Tinne (2012:7), perilaku prososial mencakup hal-hal sebagai berikut :
  1. Berbagi, artinya kesedihan seseorang untuk berbagi perasaan dengan orang lain, baik dalam suasana suka maupun duka suasana duka
  2. Menolong, artinya kesedihan seseorang untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan baik bantuan material maupun moral, termasuk di dalamnya menawarkan sesuatu yang dapat menunjang, terlaksananya kegiatan orang lain
  3. Kerjasama, artinya kesediaan seseorang untuk melakukan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, termasuk di dalamnya saling memberi, saling menguntungkan
  4. Bertindak jujur, artinya kesediaan seseorang untuk bertindak dan berkata apa adanya, tidak membohongi orang lain dan tidak melakukan kecurangan terhadap orang lain
  5. Berdarma, artinya kesediaan seseorang untuk memberikan sebagian barang yang dimilikinya secara sukarela kepada orang yang mebutuhkan
Menurut definisi oleh Wasserman dan Faust (1994) jejaring sosial dapat dipandang sebagai sistem hubungan sosial ditandai dengan serangkaian actor (orang) dan ties (percakapan) dalam sosial mereka. Kuat lemahnya ties dalam suatu jejaring sosial oleh Granovetter (dalam Carolan & Natriello, 2006) dipengaruhi oleh 4 kriteria sebagai berikut :
1. Durasi
2. Intensitas emosional
3. Keintiman
4. Pertukaran layanan atau bantuan
Orang akan cenderung melakukan perilaku prososial di internet apabila adanya empat kriteria tersebut. Orang akan cenderung melakukan perilaku prososial pada orang yang memiliki tingkat keintiman lebih tinggi dengan dirinya dibandingkan oranglain, contohnya seperti kelarga, teman dekat atau pasangan romantis Selain itu secara tidak langsung mereka juga mengharpkan timbal balik dari orang yang mereka bantu maupun oranglain. Timbal balik tersebut dapat berupa pujian, insentif maupun perilaku baik orang tersebut terhadap kita di kemudian hari. 

Selain melakukan perilaku prososial secara langsung, orang-orang juga sering kali melakukan perilaku prososial tersebut melalui internet seperti media sosial Line, Instagram, Facebook dan lain-lainnya. Hal tersebut sering kali dilakukan karena lebih efisien dan ekonomis dibandingkan beberapa perilaku prososial secara langsung. Contohnya seperti bencana alam yang terjadi di daerah lain dapat tersebar luas informasinya hanya dengan melalui internet. Orang-orang dapat menunjukkan rasa simpatinya dengan menulis postingan tentang bencana alam tersebut untuk menunjukkan rasa simpatinya dan mendorong orang-orang lain untuk merasakan hal yang sama. Namun yang sering terjadi adalah adanya orang-orang yang membuat postingan di sosial media untuk dinilai baik oleh oranglain. Mereka sebenarnya tidak benar-benar merasa simpati kepada korban bencana tersebut melainkan hanya sedang mengikuti tren dan berita yang sedang hangat.

Perilaku simpati tersebut menuntun kepada perilaku alturisme, yaitu perilaku mengambil bagian untuk menolong oranglain. Dalam hal ini, orang-orang yang melihat postingan online tersebut seringkali merasa tergerak hatinya untuk menolong orang-orang yang mengalami bencana alam tersebut. Mereka bisa tertarik untuk ikut turun tangan sebagai relawan bencana. Namun bagi beberapa orang yang tidak memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk turun tangan secara langsung untuk membantu korban bencana alam tersebut, salah satu metode yang dilakukan adalah dengan membantu mereka melalui media sosial. Contohnya seperti membuka donasi dan penggalangan dana yang nantinya akan disalurkan untuk korban bencana alam tersebut. Mereka merangkum kegiatan penggalangan dana tersebut dengan semenarik mungkin sehingga dapat menarik orang-orang untuk ikut serta dalam penggalangan dana. Secara tidak langsung hal ini membuat peningkatan rasa empati yang ada pada dalam diri individu. Namun dalam beberapa kasus ada orang yang menyalahgunakan embel-embel donasi untuk bencana alam untuk kepentingan mereka sendiri. Tidak jarang ada orang yang membuka penggalangan dana palsu di sosial media yang tidak jelas akan dialirkan kemana dana tersebut. Penggalangan dana tersebut hanyalah salah satu dari banyaknya modus untuk mendapatkan uang secara banyak dan cepat. 

Selain perilaku-perilaku tersebut, perilaku prosososial yang cukup sering dilakukan adalah bekerjasama. Kerjasama berarti hubungan antara dua orang atau lebih yang secara positif saling tergantung berkenaan dengan tujuan mereka, sehingga gerak seseorang dalam mencapai tujuan cenderung akan dapat meningkatkan gerak orang lain untuk mencapai tujuannya. Contohnya seperti pergerakan sosial media yang selama beberapa tahun belakangan ini mulai terjadi. Di media sosial Twitter contohnya, hashtag sering kali dijumpai untuk menemukan sejumlah pendapat pengguna sosial media dalam satu topik. Pengguna sosial media sering kali bekerja sama untuk menghadirkan opini-opini yang khas. Salah satu contoh lainnya adalah sebuah akun yang menghadirkan berita hoax misalnya, orang-orang akan bekerjasama untuk membuat akun tersebut ditutup. Namun dibalik itu, kerjasama dalam internet juga dapat bernampak negatif. Sering kali pengguna sosial media bekerjasama untuk membuat tulisan untuk menjatuhkan seorang pihak hanya karena hal-hal yang tidak bisa masuk di akal. Contohnya seperti komplotan pembenci (haters) dari penyanyi atau artis kelas atas yang membuat berita hoax bahkan memberikan ancaman untuk artis-artis tersebut.

Sikap anti-sosial adalah bentuk sikap seseorang yang secara sadar atau tidak sadar tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Tidak banyak berbaur dengan masyarakat di sekitarnya. Sosial media dapat menyebabkan kesibukan tersendiri bahkan kecaduan bagi beberapa orang, sehingga orang tersebut hanya akan menghabiska waktunya dengan sosial medianya tanpa mementingkan oranglain.

Ketidakjujuran dalam internet dapat menyebabkan deindividuasi. Deindividuasi adalah suatu proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di dalam kelompok ataud bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif. Mencakup atas hilangnya tanggung jawab pribadi dan meningkatnya kepekaan atas tindakan kelompok. Seseorang akan merasa dirinya lebih baik dari orang lain (sombong), dan cenderung tidak perduli terhadap orang lain.

Perilaku prososial boleh saja dilakukan baik secra langsung ataupun melalui media sosial lainnya, namun sebelum melakukan tindakan tersebut kita harus memastikan kebenaran informasi dan kepastian data-data yang ada untuk mengurangi resiko yang tidak diinginkan. Adanya dampak negatif yang dapat terjadi akibat perilaku prososial di internet bukan berarti hal tersebut mengurangi keinginan kita untuk melakukan perilaku prososial, melainkan hanya membantu kita untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun apabila kita ikhlas dalam membantu oranglain hal tersebut sangat sudah lebih dari cukup untuk diri kita sendiri. 

Sumber: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-tindakan-atau-perilaku-prososial/8392/3
Esa Sa'diyah Esa Sa'diyah Author

About

My photo
i like to write and talk about psychology and music most of the times.

Check Out My Podcast!

Anti Sedih-Sedih Podcast!

Check Out My Design!

Check Out My Design!
Klik gambar untuk lihat designku!

Translate

Follow Me