Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup Ilmu Alamiah Dasar, Mitos, Legenda, Cerita Rakyat Indonesia
23:43:00
Ilmu Alamiah atau sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam dan
akhir-akhir ini ada juga yang menyebut Ilmu Kealaman, yang dalam Bahasa Inggris
disebut Natural Science atau disingkat Science dan dalam bahasa Indonesia sudah
lazim digunakan istilah Sains.
Ilmu Alamiah Dasar adalah Ilmu Pengetahuan
yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam Alam semesta, termasuk dimuka bumi
ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural
Science) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial
saja.
Ilmu
Alamiah Dasar tidak dapat dipisahkan dengan dasar ilmu Filsafat. Bermula dari rasa
heran, kesangisan terhadap kebenaran yang dilihat dan kesadaran akan kecilnya
mereka dibandingka semesta, mereka mulai bertanya tentang kejadian alam yang
unik untuk mendapat jawaban. Contohnya seperti pergantian siang dan malam atau
pergantian musim semi hingga musim dingin. Manusia melakukan refleksi melalui
peristiwa alam tersebut seakan-akan ia melihat cerminan dirinya sendiri. Tidak
heran bila seiring berjalannya waktu, kematangan berpikir manusia seringkali membuat
mereka berhenti percaya pada apa yang dulunya mereka percayai dan percaya pada
apa yang dulunya mereka tidak percayai. Hasrat manusia untuk selalu mencari
kebenaran di atas kebenaran dapat menggoyahkan kepercayaan yang telah mereka
pegang sedari awal. Apabila mereka mendapati suatu alasan yang lebih masuk akal
dan dapat dibuktikan, tidak jarang mereka dapat berputar haluan. Manusia
cenderung tidak akan puas bila tidak ada takaran kepuasan itu. Maka dari itu,
masuklah ilmu Agama untuk membatasi pikiran manusia tentang semesta yang tak
berujung. Ilmu tersebut seolah menjadi takaran mutlak dari kepuasan pikiran
manusia.
Dalam penelaahan Ilmu Alamiah Dasar akan ditemukan kebenaran-kebenaran yang selanjutnya disusun secara sistematik sehingga mudah untuk dipelajari dan dipahami oleh orang lain. Mengenal atau mengetahui alam semesta dengan baik merupakan jerih payah para ilmuwan, Kejadian alam semesta ini tidak timbul dengan sendirinya tetapi terdapat keteraturan proses, sebab akibat yang saling keterkaitan. Dari keteraturan itu dapat dicari hukum alam (Natural Low) yang dapat menjawab rahasia alam.
Sehubungan dengan rasa keingintahuan manusia terus berkembang maka manusia menggunakan perpaduan antara rasionalisme dan imperisme yaitu metode pemecahan masalah secara keilmuan yang sekarag disebut ilmiah. Ilmu Alamiah (IA) sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Kealaman atau Natural Sains atau Sains. Ilmu Alamiah hanya mengkaji tentang gejala-gejala alam semesta sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Sasaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah semesta dengan segala isinya, misal Ilmu Fisika memandang kesemuanya itu adalah materi dan energi. Yang dimaksud materi atau zat adalah apa saja yang mempunyai massa dan menempati suatu ruang, baik berupa padat, cair dan gas, sedang energi adalah sesuatu yang dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat lain.
Ruang
Lingkup Ilmu Alamiah Dasar:
1. Konsep dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam, meliputi:
- Fisika (Physics). Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan–perubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas, bumi, cahaya, gelombang, listrik, magnet dan teknik mekanika, teknik sipil, teknik listrik, dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan antariksa.
- Kimia (Chemistry). Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan–perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Kedua bagian itu pada dasarnya membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti analisis kualitatif dan kuantitatif.
- Biologi ( Biological Science ). Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya
2. IPA
dan Perkembangan Teknologi.
Setelah teknologi menempuh pertentangan amat
pesat masa lalu hingga menyilaukan mata manusia, kini benar-benar orang mulai
mempersoalkan akibat-akibat yang dibawa teknologi pada peradaban.manusia secara
keseluruhan. Pada hakikatnya, hal tersebut tidak lain daripada menempatkan
teknologi dalam fungsi sosial yang wajar. Apabila hal ini bisa dilakukan,
teknologi dapat memberikan harapan yang cerah, oleh karena itu teknologi harus
dapat merintis jalan ke arah pengadaan pangan, sandang dan penyediaan pemukiman
manusia tanpa merusak tatanan masyarakat.
3. Dampak perkembangan IPA dan Teknologi
Dampak IPA dan teknologi terhadap kehidupan
manusia seperti banyaknya penemuan seperti penemuan energi cahaya, pengobatan dengan
alat canggih sehingga dapat mempermudah dan bermanfaat banyak bagi kehidupan
manusia.
Tujuan Ilmu Alamiah Dasar adalah untuk mencari kebenaran, menentukan fakta. Dalam hal ini hendaknya berhati-hati pada ‘’kebenaran’’. Kebenaran yang bersifat sementara dan yang bersifat mutlak. Metode ilmiah tidak berhubungan dengan kebenaran mutlak, sesuatu yang mutlak berarti telah berakhir. Bila sesuatu telah diketahui mutlak maka ilmu alamiah tidak dapat diterapkan untuk bertindak lebih jauh. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara dan dengan kata lain untuk kebenaran sementara adalah ‘’teori’’dengan menggunakan metode ilmiah. Selain itu, Ilmu juga memiliki tujuan intruksional secara umum dan kusus. Dengan mempelajari pengetahuan ini, maka diharapkan akan dapat memahami perkembangan penalaran manusia terhadap gejala-gejala Alam sampai terwujudnya metode ilmiah yang merupakan ciri khusus dari ilmu pengetahuan Alam. Sedangkan tujuan intruksional khususnya antara lain: menjelaskan perkembangan naluri kehidupan manusia, menjelaskan perkembangan alam pikir manusia dalam, memenuhi kebutuhan terhadap “Rahasia ingin tahu”nya dan memberi alasan yang diterima mitos dalam kehidupan masyarakat.
MITOS
Mitos
adalah tradisi lisan yang terbentuk di suatu masyarakat. Mitos memiliki asal
kata dari bahasa Yunani yang artinya sesuatu yang diungkapkan. Secara
pengertian mitos adalah cerita yang bersifat simbolik yang mengisahkan
serangkaian cerita nyata atau imajiner. Di dalam mitos bisa berisi asal usul
alam semesta, dewa-dewa, supranatural, pahlawan manusia atau masyarakat
tertentu yang mana memiliki tujuan untuk meneruskan dan menstabilkan
kebudayaan, memberikan petunjuk hidup, melegalisir aktivitas kebudayaan,
pemberian makna hidup dan pemberian model pengetahuan untuk menjelaskan hal-hal
yang sulit dijelaskan dengan akal pikiran.
Kebanyakan
mitos mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun
dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang
baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai
mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos
tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa
untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat
bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang
tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
Contoh-contoh Mitos:
- Telapak tangan gatal artinya akan mendapatkan uang.
- Perempuan harus menyapu dengan bersih agar tidak mendapat suami yang memiliki berewok.
- Jika sedang makan lalu tersedak, ada orang yang sedang membicarakan kita.
- Angka 13 yang dipercayai sebagai angka kematian.
- Memakai payung di dalam ruangan akan tertiban sial.
LEGENDA
Sebuah
kisah sejarah tradisional (atau kumpulan cerita terkait) populer dianggap benar
tetapi biasanya berisi campuran fakta dan fiksi. ebuah legenda adalah cerita
yang diceritakan seolah-olah itu adalah peristiwa sejarah, bukan sebagai
penjelasan untuk sesuatu atau narasi simbolik. Legenda mungkin atau mungkin
tidak versi dijabarkan dari peristiwa sejarah. Legenda yang dalam bahasa Latin
disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita
sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Oleh
karenanya, legenda sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif (folk
history). Meski demikian, karena tidak tertulis, maka kisah-kisah tersebut
telah mengalami distorsi, sehingga sering kali jauh berbeda dengan aslinya.
Oleh sebab itu, jika legenda dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi
suatu sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya
dari hal-hal yang mengandung sifat-sifat cerita rakyat (folklore). Legenda
ataupun cerita rakyat, terkait dekat sekali dengan Mitologi. Namun, pada cerita
rakyat, waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dianggap sebagai
sesuatu yang suci dan dipercaya kebenarannya layaknya Mitologi. Sedangkan
legenda sendiri, meskipun kejadiannya dianggap benar, pelaku-pelaku kisahnya
adalah manusia, bukan Dewa dan monster seperti pada Mitologi.
Contoh-contoh Legenda:
Asal Mula Tangkuban Perahu, Sangkuriang seorang pemuda yang diusir oleh ibunya Dayang Sumbig, karena membunuh ayahnya yang dikutuk menjadi anjing pulang ke kampung halamannya. Lalu ia bertemu dengan wanita cantik yang ternyata adalah ibunya dan ia berniat untuk menikahi wanita tersebut dengan syarat membuat bendungan dan sebuah sampan besar sebelum fajar. Saat Sangkurang Hampir berhasil, Dayang Sumbing berbuat curang sehingga ia gagal. Sangkuriang marah, membuka bendungan sehingga terjadi banjir bandang. Sangkuriang menendang sampan itu hingga telungkup lalu jadilah gunung Tangkuban Perahu.
CERITA RAKYAT
Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki
Bangsa Indonesia. Pada umumnya,cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian
di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan
dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun
dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri
tauladan terutama yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang
tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat
Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar
dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang
banyak cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat
indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.
Contoh-contoh cerita rakyat:
Bawang Merah Bawang Putih. Seorang Bawang Putih yang mendapatkan labu berisi harta berlimpah karena kebaikan dan kerajinannya membantu seorang nenek dengan tulis dan keserakahan Bawang Merah dan ibunya sehingga mendapatkan labu berisi binatang mematikan sehingga membunuh mereka.
Timun Mas. Timun Mas yang diberikan kepada suami –istri oleh seorang raksasa dengan syarat mereka harus mengembalikan Timun Mas saat usianya 17 tahun. Ketika berumur 17 tahun, sumi-istri tersebut enggan mengembalikan Timun Mas untuk menjadi santapan raksasa sehingga terjadilah pertarungan Timun Mas untuk membunuh si raksasa.
Bagi beberapa orang modern yang telah mengedepankan logika, mitos tentu menjadi hal konyol yang tidak sepatutnya dipercaya karena tidak adanya penjelasaan logis. Namun, beberapa orang di beberapa daerah di Indonesia masih banyak yang mempercayai mitos. Mengapa dapat demikian?.
Berita dari mulut ke mulut.
Banyak kepercayaan psikologi rakyat
yang salah menyebar luas dari satu generasi ke generasi lain melalui komunikasi
lisan. Misalnya karena kalima "sesuatu yang berbeda itu menarik"
menarik dan mudah diingat, orang orang cenderung menyampaikan kepada orang
lain. Banyak mitos lokal yang menyebar dengan cara yang sama. Kenyataannya
bahwa kita telah mendengar sebuah pernyataan berkali kali tidak lantas
membuatnya benar namun, hal itu bisa membuat kita menganggap pernyataan itu
benar meskipun sebenarnya tidak karena kita keliru membedakan antara keakraban
pernyataan tersebut dan keakuratannya. Penelitian menunjukkan bahwa mendengar seseorang menyampaikan suatu
pendapat 10 kali dapat membuat kita menganggap pendapat ini sama benarnya
seperti mendengar 10 orang menyampaikan opini tersebut satu kali. Mendengar
sering membuat kita percaya, khususnya jika kita mendengar suatu pernyataan
berkali kali.
Keinginan untuk mendapatkan jawaban
Seperti
yang kita ketahui bersama, kita jarang melihat kenyataan sebagaimana adanya.
kita melihatnya melalui sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang ini
dibengkokkan oleh prasangka dan harapan kita, yang membuat kita menerjemahkan
dunia sesuai dengan kepercayaan kita sebelumnya. Namun, sebagian besar di
antara kita menyadari cara kepercayaan tersebut memengaruhi persepsi kita. Ahli
ilmu jiwa, Lee Ross, menyebabkan asumsi yang salah bahwa kita
melihat dunia sama persis sebagaimana adanya dengan realisme naif. realisme
naif tidak hanya membuat kita rentan mempercayai mitos psikologi, tetapi juga
membuat kita semakin tidak mampu mengenalinya sebagai mitos sejak awal.
Melebih-lebihkan kebenaran kecil
Sebegaian
mitos psikologi tidak sepenuhnya salah, tapi mitos tersebut adalah pernyataan
dengan kebenaran kecil yang dilebih lebihkan. Kisah yang paling salah adalah
kisah yang kita pikir sudah kita ketahui dengan baik sehingga tidak pernah kita
teliti atau pertanyakan.
Hambaran yang menyesatkan dari Film
Banyak
fenomena psikologi, khususnya penyakit jiwa dan pengobatannya, yang sering
digambarkan dengan tidak akurat dalam media hiburan dan berita. sering kali
media menggambarkan fenomena ini dengan lebih sensasional daripada yang
seharusnya.
Sources:
Blikololong J.B, 1997, Pengantar Filsafat, Jakarta,
Quadrata.