Pengertian, Teori, Jagad Raya dan Tata Surya, Lapisan Atmosfer dan Litosfer Bumi serta Efek Rumah Kaca
05:07:00
Alam semesta, menurut orang Babylonia (kurang lebih 700-600 SM), merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Alam semesta atau alam semesta adalah suatu ruangan yang sangat besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan oleh manusia mahupun yang tidak. Menurut pandapat lain, alam merupakan segalanya selain Allah yang sifatnya baru, memerlukan yang lain, yang dapat berubah.
Alam semesta terdiri dalam pelbagai aspek, termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahawa pasti ada di antariksa. Bumi, planet-planet dan matahari yang termasuk dalam alam semesta hanyalah merupakan titik kecil di antara lebih dari 200 juta bintang penyusun galaksi bimasakti. Matahari merupakan satu di antara bermilion-milion bintang di alam semesta dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tata surya seperti tata surya matahari. Perhitungan sampai ke angka 200 miliyar bintang baru untuk sebuah galaksi.
Mikrokosmos mempelajari hal-hal kecil yang berukuran kecil. Sel, atom, proton, dan electron merupakan beberapa contoh dari mikrokosmos. Sedangkan Makrokosmos yang mempelajari hal-hal besar seperti alam semesta. Sedangkan mikrokosmos dan makrokosmos termasuk kedalam alam semesta.
Mikrokosmos
Pada tahun 1665 ilmuan bangsa inggris Robert Hooke dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuan dan sel ini sebagai kotak-kotak kecil yang berisi kehidupan. Dengan mikroskop modern dapat dilihat bahwa sel bukan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan bahan kehidupan. Sampai saat ini belum ada ahli kimia yang mampu meniru produksi antibody tertentu padahal merupakan kegiatan rutin setiap hari bagai para ahli.
Mikroskop yang mempunyai perbesaran seribu kali dapat dipergunakan untuk mengamati Euglena. Euglena ialah organisme bersel tunggal dan dapat diambil sebagai contoh dari prilaku sel dan sebagai suatu kesatuan. Dari organisme ini ternyata dapat diterapkan pada organisme tinggkat tinggi seperti manusia, sehingga proses kehidupan dapat dipelajari. Mempelajari mikrokosmos benar-benar menakjubkan karena dalam ukuran yang sangat kecil. Kenyataan awal kehidupan yang di pelajari pada mikrokosmos sama menariknya dalam dunia makrokosmos yang berukuran sangat besar sebagai awal perkenalan untuk alam semesta.
Makrokosmos
Setelah Galilie (1564-1642) menemukan teleskop, makin banyak benda langit ditemukan. Teleskop refraktor yang di temukannya mampu menjadikan mata manusia ”lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lima abad yang lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit yang terbebas dari selubung mitologi.
Keindahan benda langit sangat menarik perhatian, sehingga banyak teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan mengenai cara terbentuknya tata surya. Pada awal abad 20 salah satu teori menyatakan bahwa planet-planet terbentuk dari sebagian bahan matahari yang terlempar keluar yang disebabkan oleh adanya bintang lain yang bergerak mendekati matahari. Akibatnya terjadi gaya tarik antara matahari dengan bintang-bintang. Dari gaya tarik-menarik inilah yang menyebabkan sebagian bahan matahari terlempar keluar, dan membentuk planet.
Lain halnya dengan teori yang dikemukakan oleh Immanuel kant dan laplace dan disempurnakan oleh Gerald P kuiper dan CF van wiszacker yang disebut dengan teori kondensasi. Teori ini mengatakan “mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebula, karena mendingin lalu menyusut semakin lama semakin cepat berputar dan akhirnya berbentuk bulat pipih dan cakram”. Kebanyakkan bahan berada di tengah dan membentuk matahari sedangkan bahan yang keluar membentuk planet-planet. Jika tata surya sesuai dengan teori ini tentu di jagad raya ini banyak tata surya.
Pembentukan alam semesta berasal dari pemikiran filsuf-filsuf. Mereka memiliki pendapat di dukung bukti yang kuat untuk menyokong teori mereka. Beberapa teori pembentukan alam semesta yang populer adalah:
Teori Keadaan Tetap (Steady-state Theory)
Teori keadaan tetap didasari pada prinsip kosmologi sempurna. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir. Hal tersebut didasari oleh kenyataan bahwa setiap galaksi memiliki jumlah yang tetap sama meski ada pada kurun waktu yang berbeda. Dalam teori ini tidak dikenal istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam semesta ada dan akan tetap ada. Teori asal usul alam semesta ini sebetulnya merupakan teori yang paling jadul. Dan dikemukakan pada saat teknologi belum canggih seperti sekarang ini. Sekarang, teori keadaan tetap sudah tidak lagi dipercayai oleh kebanyakan orang kecuali mereka yang tidak beragama (atheis).
Teori dentuman besar (big-bang theory)
Hipotesis teori dentuman besar (Big-Bang) dikemukakan pertama kali oleh George Lematitre. Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat padat. Suatu saat karena terlalu padat dan memiliki energi kalor yang tinggi, atom ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh penjuru ruang hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan kiamat.
Teori Quantum
Teori pembentukan jagat raya ini diciptakan oleh William Lane Craig, 1966. Dia mengemukakan bahwa alam semesta telah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel subatomik.
Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana sesungguhnya jagat raya ini terbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para ahli tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal ini juga dapat menjadi pengajaran bagi setiap ciptaan Allah SWT, bahwa Maha Kuasa Allah yang menciptakan segala yang ada di jagat raya ini. Dan bagaimana proses terciptanya secara pasti hanya Allah semata yang Maha Mengetahuinya.
Anggota tata surya:
Planet
Berikut adalah nama-nama planet dalam tata surya:
Sun, Mercury, Venus, Earth, Jupiter, Saturn, Uranus, Neptune. |
Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari. Adapun jaraknya dari Matahari adalah 58 juta kilometer. Planet ini memiliki ukuran jari-jari sebesar 2.439 km. Massanya 1/18 kali masa Bumi. Melalui pengamatan melalui radar tahun 1965, diketahui bahwa rotasi planet ini sangat lambat, yaitu 58,65 hari sekali putar. Dapat dibandingkan dengan Bumi yang hanya sekali putar dalam sehari. Adapun kala rotasi planet ini adalah 2/3 kala edarnya yang 88 hari itu. Merkurius telah dikunjungi oleh sebuah pesawat bernama Mariner 10 sebanyak tiga kali pada tahun 1974-1975. Dari gambar yang telah dikirimkan menunjukan bahwa planet ini memiliki permukaan yang penuh kawah. Kawah-kawah itu terbentuk akibat benturan meteor-meteor dalam ukuran besar.
Venus adalah planet yang kedua dalam tata surya yang terdekat dari Matahari dan dianggap planet paling besar keenam dalam susunan tata suraya. Planet ini merupakan planet yang paling terang setelah Matahari dan Bulan. Orang sering menyebut planet ini sebagai bintang timur dan bintang senja. Jarak rata-rata planet ini dari Matahari adalah 108 juta kilometer. Venus mengitari Matahari sekali dalam 224,7 hari. Diameternya hampir sama dengan diameter Bumi, yaitu 82% Bumi. Dari hasil penelitian, Venus berotasi sekali dalam waktu sekitar 250 hari dalam arah berlawanan dengan revolusi atau gerak orbitnya. Kala rotasi Venus adalah 243,01 hari.
Bumi adalah planet ketiga daripada sembilan planet dalam Tata Surya. Bumi diperkirakan berusia 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan Matahari adalah 149.6 juta kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara atmosfer dan medan magnet yang disebut magnetosfer yang melindungi permukaan Bumi daripada angin surya, sinar ulatra berbahaya, dan radiasi dan luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi sehingga ketinggian 700 kilometer dan yang selebihnya dianggap luar angkasa. lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfesa, Stratosfera, Masosfera, Termosfera,
dan Eksosfera. Bumi adalah planet yang terbesar kelima dalam tata surya Diameter Bumi mencapai sekitar 13.000 km. Seperti halnya planet-planet lain, bumi mengelilingi Matahari dalam orbitnya. Jarak rata-rata Bumi dari Matahari adalah sekitar 150 juta km. Orbit Bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna, tetapi agak lonjong. Jarak terdekat antara Bumi dan Matahari terjadai pada Bulan Januari. Adapun jarak terjauh Bumi dari Matahari adalah Bulan Juli.
Pembentukan Bumi
Pembentukan bumi terdiri dari teori-teori berikut
Teori Kabut (Nebula)
Diperkenalkan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 serta Piere de Laplace pada tahun 1796. Dimana mereka berdua terkenal dengan teori kabut kant laplace. Dalam teori tersebut mengatakan bahwa di dalam jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut atau nebula. Dimana gaya tarik menarik antara gas yang kemudian membentuk kumpulan kabut yang sangat besar serta berputar semakin cepat.Dimana proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut dibagian khatulistiwa terlempar dan terpisah serta memadat yang disebabkan karena pendinginan.
Pada bagian yang terlempar ini menjadi planet – planet di dalam tata surya. Teori nebula terbagi menjadi beberapa tahap. Matahari beserta planet-planet yang masih berbentuk gas, dimana kabut yang masih sangat pekat dan besar.Kabut yang masih berputar serta berpilin dengan kuat dan pemadatan terjadi pada pusat lingkaran dan kemudian membentuk matahari. Lalu pada saat bersamaan materi lainnya membentuk menjadi massa yang lebih kecil dai pada matahari dan kemudian menjadi planet, serta bergerak memutari matahari.Kemudian materi tersebut semakin besar dan selalu melakukan gerakan yang teratur mengitari matahari dalam satu orbit yang tetap kemudian membentuk tingkatan keluarga matahari.
Teori Planetisimal
SForest Ray Moulton seorang ahli astronomi asal amerika serta rekannya Thomas C.Chamberlain ahli geologi, mengemukakan teori planestisimal hypothesis, bahwa matahari terbentuk dari massa gas yang bermassa sangat besar, disaat ada bintang lain yang melintas dan sangat dekat dan hampir terjadinya tabrakan. Terlalu dekatnya lintasan mempengaruhi antara gaya gravitasi dengan dua bintang yang mengakibatkan tertariknya gas serta materi ringan yang ada pada bagian tepi. Pengaruh gaya gravitasi menyebabkan materi terlempar dan meninggalkan permukaan matahari serta permukaan bintang. Materi yang terlempar menyusut serta membuat gumpalam planestimal. Kemudian planestimal dingin dan memadat yang membentuk planet yang mengitari matahari.
Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori yang dikemukakan James Jeans dan Harold Jeffrey tahun 1918, bintang besar yang mendekati matahari dengan jarak pendek, yang pada akhirnya membuat pasang surut pada badan matahari, pada saat matahari dalam keadaan gas. Penyabab terjadinya pasang surut air laut adalah massa bulan serta jauhnya jarak antara bulan ke bumi 60 kali radius orbit di bumi.
Namun jika bintang yang massanya mendekati masa besarnya dengan matahari mendekat, lalu akan membentuk semacam gunung gelombang pada badan matahari, yang terjadi karna gaya tarik bintang. Gunung-gunung tadi akan menjadi tinggi yang sangat luar biasa kemudian terbentuk semacam lidah pijar yang sangat besar, yang menjulur oleh massa matahari dan mengarah ke arah bintang besar. Lambat laun kolom-kolom ini akan pecah kemudian akan menjadi benda tersendirian. alam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap planet yang berbentuk tadi. Planet-planet akan mengelilingi matahari namun tetapi ketika mengelilingi planet-planet yang besar proses pendinginannya akan lambat sedangkan pada planet-planet kecil akan berjalan lebih cepat.
Teori Bintang Kembar
Teori yang dikemukakan seorang ahli astronomi R.A Lyttleton , teori ini menerangkan bahwa galaksi berawal dari kombinasi bintang kembar. Dimana satu dari bintang itu meledak membuat banyak material yang terlempar, sedangkan bintang yang tidak meledak itu disebut matahari dan bintang yang meledak itu menjadi planet-planet yang mengelilingi matahari.
Bumi sebagai bagian dari tata surya:
Bentuk Bumi
Dari hasil penelitian para ahli, diketahui bahwa bentuk bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat. Jari-jari kutub 6.356,775 km lebih pendek dari ekuator 6.378,16 km. Massa bumi adalah 5,98.1024 kg sedangkan volumenya = 1,083.1021 meter kubik
Gerak Rotasi Bumi
Gerak rotasi bumi adalah gerak bumi mengitari porosnya sendiri. Bumi berotasi dengan arah negatif, yaitu dari arah barat ke timur
.
Periode rotasi bumi
Periode rotasi bumi ditentukan dengan gerak atau peredaran bintang, yaitu gerak semu harian sebuah bintang sejati. Bintang sejati berkedudukan tetap di langit. Waktu yang diperlukan bintang dari kulminasi atas sampai kedudukan yang sama pada esok harinya memerlukan waktu 23 jam 56 menit, dengan demikian bumi berotasi memakan waktu 23 jam 56 menit.
Akibat rotasi bumi
Akibat rotasi bumi akan menimbulkan peredaran semu harian benda langit, peristiwa siang malam, perbedaan waktu, pembelokan arah angin, perbedaan gravitasi, kestabilan sumbu bumi, dan pembelokan arus laut.
Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah gerak bumi pada orbitnya mengitari matahari. Bidang orbit bumi mengitari matahari disebut ekliptika. Selama berevolusi poros bumi membentuk sudut 23,5° terhadap sumbu vertikal ekliptika. Sudut antara bidang orbit planet lain dengan ekliptika disebut inklinasi. Waktu yang dibutuhkan bumi mengelilingi matahari 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau disebut satu tahun sideris, sedangkan arah revolusinya negatif (berlawanan dengan arah jarum jam).
Sekian tulisan tentang Tata Surya: Bumi sebagai Planet, semoga bermanfaat.
Bumi adalah satu-satunya planet tempat manusia hidup. Berikut adalah alasan mengapa bumi dapat dijadikan tempat tinggal:
Punya daratan/litosfer
Daratan tempat kita berpijak. Ada banyak planet besar didalam lingkup tata surya kita yang tidak memiliki daratan, seperti planet Jupiter, Saturnus dan Uranus.Planet planet besar tersebut hanya terdiri dari total gas. Lapisan litosfer antara lain:
Inti dalam adalah pusat bumi dan merupakan bagian terpanas dari Bumi. Hal ini padat dan terdiri dari besi dan nikel dengan suhu hingga 5.500 ° C. Dengan energi panas yang sangat besar, inti dalam seperti ruang mesin dari Bumi.
Inti luar adalah lapisan yang mengelilingi inti. Ini adalah lapisan cair, juga terdiri dari besi dan nikel. Hal ini masih sangat panas, dengan suhu mirip dengan inti.
Mantel adalah bagian terluas dari Bumi. Ini memiliki ketebalan sekitar 2.900 km. mantel terdiri dari semi-batuan cair yang disebut magma. Di bagian atas mantel batu yang keras, tetapi lebih rendah ke bawah batu lembut dan mulai mencair.
Kerak adalah lapisan luar bumi. Ini adalah lapisan tipis antara 0-60 km tebal. Kerak adalah lapisan batuan padat di mana kita hidup.
Lapisan kerak bumi. |
Lapisan atas, pada lapisan ini merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembangbiak. Lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati. Lapisan ini disebut sebagai tanah humus.
Lapisan tengah, lapisan ini merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air serta pelapukan batuan. Lapisan tengah disebut dengan nama lapisan tanah liat.
Lapisan bawah, lapisan bawah merupakan lapisan batuan yang masih belum sempurna pembentukannya.
Lapisan batuan induk, pada lapisan ini terdapat bebatuan padat sebagai penyusunnya.
Suhu rata-rata bumi cocok dengan makhluk hidup
Dengan kondisi tatasurya yang kejam, dingin, badai serta panas yang ekstrim. Tapi nyatanya, kita masih bisa nyaman dengan suhu dan lingkungan di bumi. Tak diragukan lagi jika Bumi memiliki sistem pemanasan dan pendinginan otomatis yang sangat canggih, sehingga bumi tidak sampai membeku atau memanas secara ekstrem. Hal demikian dapat terjadi karena posisi bumi tidaklah terlalu jauh namun tidak terlalu dekat oleh matahari sehingga memiliki suhu yang dapat diterima manusia.
Bumi memiliki sistem daur ulang air.
Dari ke delapan planet yang ada, bumi adalah planet yang memiliki pasokan air yang cukup. Planet Mars demikian memiliki kandungan air, namun datarannya yang tandus yang berdebu bukanlah tempat yang cocok untuk dihuni manusia.
Bumi mempunyai ATAP sebagai pelindung
Bumi terdiri dari lapisan-lapisan yang dapat melindungi bumi dari benda-benda tata surya lainnya. Selain itu, lapisan tersebut memiliki fungsi masing-masing
Troposfer,(0-12 km), terjadi fenomena alam (hujan, halilintar), tempat terbang pesawat.
Stratosfer, (12-60 km), lapisan ozon, melindungi bumi dari sinar ultraviolet.
Mesosfer (60-80 km), melindungi bumi dari jatuhnya benda-benda dari tata surya.
Termosfer (80-100km), tempat menyerap gelombang radio.
Eksosfer (>100km), lapisan luar bumi
Bumi memiliki udara dalam atmosfir
Atmosfer memiliki kadar oksigen sekitar 21% dari seluruh udara yang ada. Terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78 persen. Selebihnya adalah karbondioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya.
Bumi punya gunung dan lembah
Hal ini merupakan salah satu syarat planet bisa dihuni.
Bumi dapat memproduksi makanan untuk makhluk hidup
Mars adalah planet yang keempat dari Matahari dan Paling besar ke tujuh. Garis orbit planet ini dari Matahari adalah 227,940,000 km. Adapun garis tengan pe`lanet ini adalah 6,794 km. Mars merupakan planet kecil dengan diameter hampir setengah diameter Bumi. Mars memerlukan waktu 687 hari untuk mengelilingi Matahari. Adapun untuk berotasi untuk berotasi, Mars memerlukan waktu 24 jam 37 menit. Kendaraan angkasa yang pertama untuk mengunjungi Mars adalah mariner 4 tahun 1965. Kemudian, selanjutnya penrbangan Mars dilakukan oleh Mariner 6 dan 7, 9 dan Mars 5. Ada pula yang didaratkan seperti Viking 1 dan 2 milik Amerika padaJuni dan Agustus 1976. ika Bumi memiliki bulan, begitu pula dengan Mars. Mars memiliki dua satelit yang bernama Phobos dan Deimos.
Jupiter adalah planet yang ke lima dari Matahari yang paling besar. Ukurannya mencapai 318 kali ukuran Bumi. Adapun diameter planet ini lebih ddari 130.000 km. Planet ini rotasinya paling cepat dibandingkan planet lain, yaitu 10 jam sekali putaran. Bagian permukaan planet ini terdiri atas lapisan gas. Lapisan yang lebih dalam terdiri dari hidrogen cair dan hanya bagian intinya yang tidak terlalu besar merupakan zat padat.
Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dan planet kedua terbesar. Orbit planet ini 1.429.400.000 km (9,54 AU) dari Matahari. Adapun diameternya mencapai 120.536 km. Sedangkan massa planet ini adalah 5,68e26 kg. Pelanet ini telah diketahui sejak lama. Teleskop Galileo addalah yang pertama kalinya meneliti dan menemukan planet ini. Planet ini terlihat sangat indah karena memiliki cincin. Cincin saturnus sangat tipis, mungkin tebalnya hanya mencapai 10 sampai 100 meter saja. Rotasi planet ini terhitung sangat cepat. Periode rotasi Saturnus sekitar 10,02 jam. Saturnus pertama kali dikuncungi oleh pesawat Pioneer 11 pada tahun 1979. Kemudian oleh Voyager 1 dan Voyager 2. Kemudian, pesawat Cassini bersiap berkunjung ke saturnus pada tahun 2004. Seperti halnya Jupiter, saturnus teriri dari 75% hidrogen dan 25% helium dengan campuran air, metana, ammoniak dan batu. Bagian dalam saturnus sangat panas berkisar antara 12000 K.
Uranus adalah planet ke tujuh dari Matahari dan planet terbesar. Dibandingkan dengan Neptunus, Uranus diameternya lebih besar daripada Neptunus. Namun, massanya lebih kecil dari Neptunus. Orbit Uranus terhadap Matahari adalah 2,870,990,000 km Planet ini memiliki diameter sebesar 51,118 km. Adapun massa planet ini adalah 8.683e25 kg. Uranus memiliki 21 satelit yang telah diberi nama dan 6 satelit yang belum diberi nama.
Neptunus adalah planet kedelapan dan Matahari dan keempat terbesar diameternya. Diameter Neptunus berukuran 49.100k km atau hampir empat kali ukuran bumi. Neptunus mengitari Matahari seklai dalam 164,8 tahun dan berotasi seklai dalam 16 jam. Adapun jarak rata-rata Neptunus dari Matahari adalah milyar km atau kira-kira 30 kali jarak Bumi dan Matahari. Begitu jauh jarak tersebut, baru ada satu pesawat ruang angkasa yaitu Voyager 2 yang diluncurkan pada tahun 1977 berhasil melewati Yupiter I pada 1979, Saturnus pada 1981, Uranus pada 1986, Neptunus pada 1989. Neptunus memiliki 13 satelit yang dikenal. Tujuh buah satelit kecil telah diberi nama dan Triton. Empat buah ditemukan pada tahun 2002 dan stua buah pada tahun 2003 belum diberi nama.
Komet, Asteroid, dan Meteoroid
Komet adalah benda langit kecil yang bergerak mengitari Matahari dan orbit elips. Inti sebuah komet menyerupai suatu bola salju kotor dan besar. Struktur komet terdiri dari sekitar 25 persen debu dan gumpalan material metalik atau berbatu-batu sekitar 75 persen membeku. Es sebagian besar dibekukan air, dengan suatu campuran-campuran yang berisi metana (gas), amoniak, dan gas asam-arang radikal, atau subunit molekul. Beratus-ratus komet yang sudah jauh ini telah diteliti, intinya paling besar berdiameter miles (68 kilometer) dan yang paling kecil sekitar 0,3 mil (0.5 kilometer). Garis edat komet tidak seperti garis edar palnet atau satelit komet yang memiliki garis edar berbentuk ellips namun eksentrisitasnya sangat besar, sehingga komet hanya dapat terlihat saat berada di sekitar perihelium dan menghilang saat menjauhi perihelium. Beberapa komet yang terkenal adalah Komet Halley yang ditemukan oleh Edmund Halley (1705), Komet Ikeya Seki (1965), Komet Khoutek (1973).
Pada tanggal 1 Januari 1801, seorang ahli astronomi bernama Giuseppi Piazzi menemukan sebuah planet kecil antara Mars dan Jupiter. Planet kecil itu disebut asteroid. Planet kecil (asteroid) ini kemudian diberi nama Ceres. Ceres berdiameter 770 km. Asteroid ini adalah yang pertama kali ditemukan dan terbesar dari ribuan asteroid yang pernah ditemukan. Jumlah asteroid diduga tidak kurang dari 100.ooo buah. 2.200 diantaranya ssudah didaftarkan dalam katalog. Berbeda dengan planet, orbit asteroid amat bervariasi. Hidalgo, misalnya mempunyai titik terjauh dari Matahari di sekitar orbit Saturnus.
Meteoroid adalah benda-benda berukuran kecil yang bertebaran dalam ruang antarplanet. Jika meteoroid masuk ke atmosfer Bumi, terjadilah gesekan benda itu dengan atmosfer Bumi. Akhirnya, terjadi pijaran api. Benda itu disebut meteor. Kemudian, meteor biasanya habis terbakar di udara. Namun, ada juga yang sampai ke Bumi. Benda itu disebut meteorit.
EFEK RUMAH KACA
Sinar matahari merupakan sumber utama energi bagi organisme hidup dan juga membantu menjaga suhu bumi tetap hangat. Sinar matahari yang dipancarkan ke permukaan bumi sebagian diserap dan sebagian dipantulkan kembali ke atmosfer. Sinar matahari yang dipantulkan disebut sebagai radiasi inframerah, lalu ditangkap oleh ‘gas rumah kaca’ yang membantu menjaga atmosfer tetaphangat.Gas-gas rumah kaca terdiri dari karbonmonoksida, karbondioksida, metana, dan air-uap.
Meskipun gas-gas tersebut hanya mempunyai komposisi sekitar 1% dari atmosfer, namun mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan mempertahankan kehidupan di planet bumi. Tanpa kehadiran gas-gas rumah kaca, suhu bumi akan menjadi lebih rendah dari 30° C, dan tidak mungkin terdapat kehidupan di bumi. Efek rumah kaca dapat dianggap sebagai suatu proses dimana alam mempertahankan keseimbangan di atmosfer. Namun, aktivitas manusia dalam seratus tahun terakhir telah menyebabkan peningkatan persentase gas rumah kaca di atmosfer, yang pada gilirannya meningkatkan suhu rata-rata di bumi.
Di bumi, radiasi panas yang berasal dari matahri ke bumi diumpamakan seperti menembus dinding kaca pada rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap seharusnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan kembali keruang angkasa merupakan radiasi inframerah. Radiasi inframerah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas. Gas penyerap kaca yang sangat penting adalah H2O dan CO2. H2O dan CO2 tidak bisa menyerap seluruh radiasi inframerah sehingga sebagian dipantulkan ke bumi.keadaan inilah yang menyebabkan suhu di bumi meningkat dan terjadilah pemanasan global.
Beberapa faktor yang menyebabkan efek rumah kaca:
Penggundulan hutan
Penggundulan hutan dapat menyebabkan tidak terdapat tumbuhan yang menyerap karbondiksida yang digunakan dalam proses fotosintesis. Penggundulan hutan terjadi akibat kebutuhan lahan untuk perumahan, pertanian dan berbagai macam infrastruktur.
Bahan Bakar Fosil Gas hasil pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi terhadap penambahan gas rumah kaca yang pada gilirannya memicu pemanasan global.
Peralatan listrik. Contoh peralatan listirik penghasil gas rumah kaca salah satunya adalah lemari es. Lemari es model lama menggunakan gas CFC atau Chlorofluorocarbon. Gas CFC yang terlepas ke atmosfer dapat berperan sebagai gas rumah kaca yang memicu peningkatan suhu bumi.
Pertumbuhan penduduk adalah salah satu penyebab utama efek rumah kaca. Dengan meningkatnya populasi , dapat meningkatkan kebutuhan juga. Hal ini meningkatkan produksi dan proses industri yang menyebabkan peningkatan pelepasan gas industri yang mengkatalisis efek rumah kaca.
SAAT MENDUNG UDARA MENJADI PANAS
Ketika awan terlihat hitam (mendung), terjadi proses perubahan uap air (gas) lalu berubah menjadi cair. Pada proses ini dilepaskan sejumlah panas ke udara. Awan yang mendung biasanya tidak terlalu tinggi dibandingkan awan yang putih, sehingga semakin dekat jaraknya ke permukaan bumi, efek panas yang dilepaskan semakin terasa. Kondisi ini akan lebih panas jika sebelumnya matahari bersinar terik, sehingga panas yang kita rasakan adalah akumulasi dari pelepasan energi dari perubahan fase uap air menjadi air dan energi panas sisa yang dipancarkan bumi.
Menurut Badan Meteorologi dan Genetika di Bandung, hali ini diakibatkan dari awan mendung yang mempersempit jumlah luas area yang tersedia untuk menyerap energi matahari . sisa energi yang tidak diserap , akan kembali ke permukaan bumi sehingga udara dimalam hari akan terasa panas. Efek rumah kaca dapat mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar dan juga mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi
Sources: