Gestalt berasal dari bahasa jerman yang mempunyai arti sebagai "bentuk atau konfigurasi". Aliran ini menentang aliran Struktural, Wundt, yang mengedepankan komponen-komponen, kombinasi, dan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan sistem saraf sebagai elemen-elemen dasar. Pokok pandangan Gestalt adalah objek suatu peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisir. Gestalt merupakan aliran yang mengembangkan paeadigma pemikiran yang berpijak pada kerangka menyeluruh dalam melihat objek, khususnya dalam proses belajar. Contoh : Sebuah sekolah menetapkan jam masuk pukul tujuh pagi dengan sanksi memberikan hukuman kepada siswa yang terlambat. Ketika orang menggunakan aliran Struktural, ia akan menghukum setiap siswa yang terlambat walaupun hanya terlambat beberapa detik karena dianggap tidak bersesuaian dengan komponen, kombinasi dan hubungan elemen kesadaran dengan sistem saraf. Apabila sekolah tersebut menggunakan aliran Gestalt, sekolah tidak akan menghukum siswa tersebut karena secara keseluruhan siswa tersebut tidak dianggap melanggar karena ia datang masih di pukul tujuh. Dasar dari aliran ini adalah teori Nativistik yaitu individu berinteraksi dengan lingkungannya dengan cara-cara yang khas. Tujuan dari aliran ini adalah untuk menyelidiki organisasi aktivitas mental dan mengetahui secara tepat karakteristik interaksi manusia dengan lingkungannya. Aliran  ini didukung oleh banyak tokoh. Beberapa diantaranya adalah Max Wertheimer, Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. 

Max Wertheimer

Max Wertheimer mendapat gagasan bahwa jika dua cahaya berkedip-kedip pada tingkat tertentu, cahaya itu akan memberikan kesan bagi pengamatnya najwa caaya itu bergerak maju dan mundur. Ia melakukan eksperimen sendiri dengan alat bernama Stroboscope (alat berbentuk kotak yang diberi sebuah alat untuk melihat ke dalam kotak tersebut). Di dalam kotak terdapat dua buah garis yaitu melintang dan tegak. Kedua garis tersebut diperlihatkan secara bergantian secara terus-menerus. kesan yang muncul adalah garis itu bergerak dari melintang ke tegak. Gerakan ini disebut gerakan semu karena garis tersebut tidak bergerak melainkan dimunculkan secara bergantian. Ilusi tersebut dinamakan phi phenomena yaitu bergeraknya objek statis menjadi  rangkaian gerak dinamis setelah dimunculkan dalam waktu singkat dengan memungkinkan manusia melakukan intepretasi. 

Wolfgang Kohler

Wolfgang Kohler mengaitkan Gestalt dengan pembelajaran pembedaan (discrimination learning) dan pemecahan masalah (problem solving). Ia melakukan eksperimen pada seekor ayam. Ayam dilatih untuk mendekati warna kertas yang agak gelap dan tidak mendekati yang terang. Setelah terus-terusan dilatih, ayam diberikan pilihan untuk memilih terang atau agak gelap. Ayam tersebut akan memilih kertas agak gelap karena ia telah terlatih demikian. Pada percobaan kedua, ayam dihadapkan pada pilihan kertas agak gelap dan kertas gelap. Ayam tersebut memilih kertas yang gelap, bukan yang agak gelap seperti yang telah dilatihkan. Ayam tersebut menemukan prinsip mana yang lebih gelap. Hal itu menjelaskan bahwa yang terpenting dalam belajar adalah menemukan prinsip. 

Kurt Koffka

Menurut Koffka dan Koehler terdapat prinsip-prinsip pengorganisasian yaitu: 1) Principle of Proximity (kedekatan elemen), 2) Principle of Similarity (kesamaan elemen), 3) Principle of Objective: (mental set yang sudah terbentuk sebelumnya), 4) Principle of Continuity: (kesinambungan pola), 5) Principle of Closure/Principle of Good Form: (bentuk yang sempurna), 6) Principle of Figure and Ground: (persepsi terhadap bentuk yang lebih menonjol dan dianggap sebagai “figure”), dan 7) Principle of isomorphism (konteks).

Sebuah lingkaran yang memiliki Gestalt sempurna bila merupakan lingkaran yang utuh. Sementara untuk figur yang tidak lengkap cenderung dilihat sebagai sesuatu yang lengkap, dan karakteristik organisasi organisasional ini disebut ketertutupan (closure).