Edward Bradford Titchener

Fungsionalisme adalah suatu tendensi dalam psikologi yang menyatakan bahwa pikiran, proses mental, peresepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. Inti dari aliran ini adalah apa yang terjadi dalam sebuah aktivitas psikologis dan apa yang menjadi tujuan dari aktivitas. Aliran ini mencoba untuk mempelajari fungsi dari tingkah laku atau proses mental, jadi bukan hanya mempelajari strukturnya. Edward Bradford Titchener adalah orang yang pertama kali melopori aliran ini. Contoh aliran ini dapat dilihat dari analogi Apabila sebuah piring digunakan tidak hanya sebagai tempat nasi, tetapi juga sebagai asbak akan berdampak pada hakikat dari piring tersebut. Bahwa secara struktur memang benar bahwa piring adalah tempat nasi, dan asbak adalah tempat untuk abu rokok. Tetapi bila piring digunakan sebagai asbak, maka kedudukan piring menjadi tidak jelas. Terdapat dua macam metode yaitu observasi tingkah laku yang terdiri dari: a) metode fisiologis (ilmu fisik) dan b) metode variasi (ilmu psikologi). Dan metode intospeksi yaitu stimulus yang bersumber dari lingkungan dan respon yang ditimbulkan sebagai fungsinya.

John Dewey, fungsionalisme Chicago, juga berkontribusi dalam aliran ini dengan penemuannya dalam bidang pendidikan yaitu tiga tahap proses belajar. 1) Tahap bermain/play dilakukan untuk kepuasan sendiri dalam aktivitas tersebut, contoh: bermain video games. 2) Tahap kerja/work dilakukan untuk mendatangkan hasil dari aktivitas tersebut, contoh: mencari nafkah. 3) Tahap symbol/symbols dilakukan karena nilai-nilai tertentu dalam aktivitas tersebut, contoh: para  pejuang kemerdekaan terdahulu. James Rowland Angell berpendapat bahwa fungsionalisme adalah: 1) psikologi tentang mental operation (aktivitas bekerjanya jiwa), 2) psikologi tentang kegunaan dasar-dasar kesadaran, 3) psikophisis, yaitu psikologi tentang keseluruhan, organisme yang terdiri dari badan dan jiwa. 

Edward Lee Thorndike

Edward Lee Thorndike, fungsioanlisme Columbia, memperkenalkan asosiasi dan proses coba-coba (trial and error). 1) The Law of Effects: intensitas stimulus-respon akan meningkat dalam keadaan yang menyenangkan, contoh: apabila ada laki-laki memegang tangan gadisnya karena perasaan sayang dari kedua belah pihak, gadis itu tidak akan menolak perilaku itu karena hal itu membuat kedua belah pihak senang. Sedangkan apabila gadis tersebut melihat lelakinya memegang tangan oranglain stimulus-respon akan menururun karena keadaan tidak menyenangkan. 2) The Law of Exercises: stimulus-respon dapat timbul dengan latihan berulang, contoh: semakin sering seseorang menghafal kosa kata di kamus, ia akan dengan mudah merespon stimulus mengartikan kata. Sebaliknya jika ia tidak pernah, ia tidak memberikan respon dengan benar. 

Robert Woodworth

Robert Woodworth menggunakan istilah mekanisme menjelaskan tindakan psikologi yang bersifat adaptasi. Mekanisme bersumber dari dorongan internal maupun eksternal. Menurutnya, seluruh rangkaian  aktivitas psikologis menjadi logis dan utuh karena adanya rasa akan tujuan pada individu. Contoh mekanisme internal adalah seorang murid yang belajar dengan giat untuk mendapatkan beasiswa. Contoh mekanisme eksternal adalah seorang murid yang belajar dengan giat agar dipuji oleh guru dan teman-temannya.

Christine Ladd-Franklin

Christine Ladd-Franklin, seorang perempuan pendukung psikologi fungisonalisme, mengungkapkan teori penglihatan warna dengan menggabungkan Teori Trikromatik dari Helmholtz dengan Teori Tetrakromatik dari Hering dan Geong Elias Muller. Ia mengemukakan bahwa kerucut kuning biru berkembang sebelum sensitivitas merah hijau. Sensitivitas putih (abu-abu) muncul muncul biru dan kuning. Sensitivitas kuning muncul hijau dan merah.