Tes Psikologi Online Bisa Dipercaya Nggak, Sih? (Kelebihan dan Kekurangan Tes Psikologi Online)

Apakah Anda pernah mengikuti tes psikologi? Apakah Anda pernah mengikuti tes psikologi online? Bagaimana perbandingannya, makanah yang lebih Anda percaya? Mengapa Anda lebih mempercayai salah satu metode tes tersebut dibandingkan metode yang lainnya?

Tes psikologi (psychological test), yang kadang kala disebut instrumen penilaian, adalah prosedur yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi sejumlah sifat kepribadian, kondisi emosional, sikap, minat, kemampuan dan nilai. Seiring dengan perkembangan zaman, tes psikologi tidak hanya dapat dilakukan melalui tatap muka secara langsung antara tester dan testee, tetapi sudah dapat ditempuh dengan memaanfaatkan kemajuan teknologi daninternet sehingga banyak bermunculan tes-tes psikologi online. Seperti membangun sebuah website khusus dengan puluhan pertanyaan dan gambar-gambar untuk mengukur sifat kepribadian, kondisi emosional, sikap, minat, kemampuan dan nilai orang-orang yang mengikuti tes.

Tes psikologi online memiliki banyak kelebihan dan kekurangan bila disejajarkan dengan tes psikologi langsung dengan tatap muka. Efisiensi waktu adalah salah satu kelebihan yang tidak bisa didapatkan melalui tes secara langsung. Tes psikologi online tidak mengharuskan para testee untuk datang ke suatu tempat tes di waktu tertentu untuk mengerjakan tes melainkan tes terebut dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Jadi tidak akan lagi akan bentrok dalam hal waktu dan tempat antara tester dan testee. Tes psikologi online juga dapat dikerjakan di suasana yang santai atau saat individu tersebut dalam keadaan yang baik karena mereka yang menentukan tes mereka sendiri dan tidak terpaku oleh jadwal yang diatur oleh oranglain. Selain itu, tes psikologi online juga memberikan hasil yang lebih instan dibandingkan tes secara langsung yang membutuhkan waktu beberapa jam bahkan hari untuk dianalisis. Hasil tersebut bisa muncul diakhir tes setelah semua pertanyaan selesai dijawab atau dikirimkan lewat email beberapa saat setelah tes psikologi online tersebut selesai. Selain faktor-faktor tersebut, tes psikologi online jauh lebih menghemat biaya dibandingkan tes psikologi langsung karena penyedia tes tidak membutuhkan tempat, konsumsi dan transportasi.

Salah satu hal yang masih menjadi perdebatan tes psikologi online adalah tingkat keakuratannya. Tes psikologi online yang membebaskan testee untuk mengatur tesnya sendiri membuat tidak adanya pengawasan dari administator tes sehingga bisa saja terjadi kecurangan seperti mengerjakan tes berkali-kali apabila hasil tes yang individu tersebut dapatkan tidak sesuai dengan harapan individu tersebut. Selain dari faktor internal tersebut, ketidakakuratan juga bisa terjadi dari pihak penyedia tes. Apakah penyedia tes tersebut benar-benar kredibel dan sudah memiliki sertifikasi untuk memberikan tes psikologi ataukah hanya sebuah website yang dibuat hanya untuk beberapa kepentingan sepihak. Biasanya hasil dari tes-tes psikologi online juga lebih tergeneralisasi dan tidak spesifik untuk orang tertentu seperti layaknya tes Rorschach, tes inkblot dengan stimulus yang ambigu, yang tujuannya untuk menganalisis individu secara spesifik untuk mendapatkan gambaran kepribadian yang spesifik pula. Contoh lainnya adalah kemajuan teknologi seperti fingerprint yang digunakan untuk mengetahui identitas setiap individu. Kita juga tidak mengetahui apakah informasi yang kita berikan melalui tes online dan fingerprint kita tersebut berada di sebuah bank data yang aman atau tidak sehingga bisa saja tes-tes tersebut hanya merupakan sebuah kedok penipuan dan data-data kita dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Salah satu tes psikologi online yang paling populer adalah 16 Personalities (https://www.16personalities.com) tes kepribadian online yang telah diakses lebih dari 124 juta kali oleh orang di seluruh dunia. Tes kepribadian ini berlandaskan teori Carl Gustav Jung, bapak psikologi analisis, yang membagi tipe-tipe kepribadian yang salah satunya adalah ekstrovert dan introvert. Tes ini terbagi lagi menjadi lima aspek kepribadian yang mencakup mind, energy, nature, tactics, dan identity. Aspek mind mencakup bagaimana cara individu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Aspek energy mencerminkan bagaimana individu melihat dunia dan memproses informasi. Aspek nature menjelaskan mengenai bagaimana individu membuat keputusan dan mengatasi emosi mereka. Aspek tactics merefleksikan pendekatan kerja, perencanaan dan pemilihan keputusan. Aspek identity menunjukkan seberapa nyaman indivdu dalam kemampuan dan pilihannya. Lalu kelima aspek dasar ini diracik menjadi komposisi yang mencerminkan 16 tipe kepribadian yang berbeda.

Beberapa orang yang mengikuti tes 16 Personalities tersebut mengaku hasil dari tes tersebut tidak sesuai dengan apa yang diri mereka yakini. Selain itu, beberapa dari mereka juga mengatakan bahwa hasil dari tes mereka dapat berganti dikemudian hari. Hal tersebut membuktikan bahwa keakuratan tes-tes psikologi online masih belum bisa disepadankan dengan tes psikologi secara langsung seperti tes Rorscach. Namun, kedua metode tes ini memang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang melengkapi keduanya.

Selain tes kepribadian online, banyak tes psikologi lainnya yang sering tersedia di internet seperti tes-tes gangguan mental. Tes semacam ini jauh lebih berbahaya bila dilakukan sendiri tanpa ada dampingan psikolog ataupun pskiater. Sebabnya, tes-tes gangguan mental ini dapat membuat individu yang mengambil tes tersebut memiliki diagnosis sendiri (self-diagnoses) mengenai penyakit yang sebenarnya belum tentu dirinya sendiri miliki. Tes-tes gangguan mental tersebut disediakan untuk melihat apakah individu tertentu memiliki kenderungan untuk memiliki penyakit/gangguan mental tersebut bukannya hasil tersebut adalah sebuah diagnosis yang pasti akan penyakitnya. Hanya psikolog dan pskiater yang dapat mendiagnosa individu tersebut.

Contoh test inkblot Rorschach

Gangguan dan penyakit mental memiliki standar dan gejala tertentu yang telah ditetapkan di dalam Diagnostic and Statistical Mental (DSM), yaitu panduan dalam pengklasifikasian gangguan psikologis, yang hanya bisa diberikan oleh psikolog ataupun pskiater. Diagnosis sendiri tersebut dapat mengakibatkan kesalahan persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan mereka bisa saja menganggap diri mereka benar-benar menderita penyakit/gangguan tersebut padahal hal tersebut belum tentu benar. Mereka bisa saja mencari pengobatan atau treatment yang salah dalam menghadapi penyakit mereka. Seperti contohnya seorang teman yang saya kenal melalui sebuah grup kesehatan mental dalam aplikasi Line mendiagnosis dirinya sendiri mengalami gangguan makan (anorexia) hanya karena berat badannya yang tidak bisa bertambah sekalipun ia makan dengan porsi yang besar setiap harinya dan ia selalu dibilang terlalu kurus oleh teman-temannya. Lalu ia membeli obat-obatan untuk pengobatan gangguan makan dari seorang temannya padahal belum tentu ia benar-benar ia memiliki gangguan makan tersebut. Hal tersebut bisa sangat mungkin terjadi pada oranglain yang tidak paham dan tidak memiliki dasar psikologi.

Maka dari itu sebagai generasi milenial yang menyukai hal serba praktis dan instan, kita juga harus tetap memperhatikan banyak faktor lain sebelum mengikuti tes-tes online tersebut. Boleh saja dan tidak ada larangan sama sekali untuk mengikuti tes-tes psikologi online. Namun hal tersebut akan lebih baik apabila dibarengi dengan tes-tes psikologi secara langsung berhadapan dengan psikolog, pskiater dan orang-orang yang benar-benar paham akan tes psikologi tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari diagnosis sendiri yang dapat mengakibatkan hal-hal yang lebih fatal dan keakuratan tes tersebut juga lebih kredibel dan terjamin.

Daftar pusaka: Wade, Carole., Travis, Carol. (2008). Psikologi edisi ke-9. Jakarta: Penerbit Erlangga.