Willheim Wundt

Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Perkembangan Psikologi dimulai sejak abad 17 dan 18, sedangkan pada abad ke 20, ilmu ini mengalami pusat kemajuannya. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, Psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Willheim Wundt (1831-1920) mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879  di Leipzig, Jerman, yang dipandang sebagai kelahiran Psikologi sebagai ilmu. Sejarah Psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, khususnya Jerman, yang terhambat karena tersabotasi Nazi saat Perang Dunia II. Wundt mempelajari tentang kesadaran manusia dan berusaha untuk menerapkan metode eksperimental tertentu untuk mempelajari proses mental internal. Kemunculan Psikologi bermula saat para dokter merasa adanya kejanggalan yang lain di luar fisik manusia. Secara fisik orang-orang tersebut bisa saja normal, namun ada faktor-faktor yang lain yang membuat mereka terlihat tidak normal, dan hal tersebut yang membuat para dokter memecahnya menjadi Psikologi.
Psikologi merupakan cabang dari ilmu filsafat yang akhirnya berdiri sendiri. Psikologi dapat disebut sebagai ilmu yang mandiri karena memenuhi syarat berikut: 1) secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah, 2) memiliki struktur kelimuan yang jelas, 3) memiliki objek material (sesuatu yang dibahas dan dijadikan sasaran pemikiran, yaitu manusia) dan formal (cara peneliti meninjau objek materialnya), 4) menggunakan metode ilmiah seperti eksperimen, observasi, case history, test and measurement, 5) memliki terminologi khusus seperti bakat, motivasi, inteligensi, kepribadian, dan 6) dapat diaplikasikan dalam berbagai adegan kehidupan.

Psikologi didefinisikan sebagai kajian saintifik tentang tingkah laku dan proses mental organisme. Tiga ide penting dalam definisi ini adalah: saintifik, tingkah laku dan proses mental. Saintifik bermakna kajian yang dilakukan dan data yang dikumpulkan mengikuti prosedur yang sistematik. Ahli Psikologi membuat berbagai tafsiran berdasarkan apa yang diperoleh. Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan (perilaku) manusia yang berkaitan dengan pikiran (kognisi), perasaan (emosi), dan kehendak (konasi). Psikologi berfungsi menjelaskan, memprediksikan dan mengendalikan apa, bagaimana, dan menapa tingkah laku itu terjadi. Ruang lingkup Psikologi, ditinjau dari segi objek penyelidikan, dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu: 1) Psikologi umum, objeknya adalah aktivitas psiki manusia. 2) Psikologi khusus yaitu ilmu jiwa yang mempelajari sifat-sifat khusus dari gejala-gejala kejiwaan manusia. Hal ini melingkupi penyelidikan sifat-sifat yang berbeda pada manusia.

Lambang Psikologi

Psikologi sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang dapat masuk ke berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sebagai contoh misalnya adalah ekspresi emosional wajah. Sebagai manusia kita cenderung memberi penilaian pada seseorang melalui ekspresi wajah. Secara sederhana ekspresi senyum atau tertawa biasa diartikan sebagai suatu kegembiraan, dan ekspresi cemberut atau murung biasa diartikan sebagai suatu kesedihan. Namun hal ini tidak berlaku mutlak, dan disinilah peran psikologi sosial dalam menganalisis suatu tanda-tanda personal dan tanda-tanda sosial yang ada di masyarakat.

Contoh lainnya adalah berprasangka buruk terhadap oranglain. Manusia sering sekali memberikan penilaian secara singkat dan tanpa dasar terhadap suatu hal yang nampak di sekitarnya. Hal ini yang menjadikan pemahaman sementara terhadap suatu hal tersebut menjadi dugaan awal atau penilaian awal dan berpengaruh besar dalam pemikiran kita.