Posts.
to impove your knowledge

Perilaku Prososial di Internet (Dampak Positif dan Negatif Prososial di Internet, Pengertian dan Contoh)

Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. Psikososial menunjuk pada hubungan yang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Psikososial sendiri berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari individu (pikiran, perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada hubungan eksternal individu dengan orang-orang di sekitarnya (Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI). 


Dimensi Perilaku Prososial menurut Mussen dalam Tinne (2012:7), perilaku prososial mencakup hal-hal sebagai berikut :
  1. Berbagi, artinya kesedihan seseorang untuk berbagi perasaan dengan orang lain, baik dalam suasana suka maupun duka suasana duka
  2. Menolong, artinya kesedihan seseorang untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan baik bantuan material maupun moral, termasuk di dalamnya menawarkan sesuatu yang dapat menunjang, terlaksananya kegiatan orang lain
  3. Kerjasama, artinya kesediaan seseorang untuk melakukan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, termasuk di dalamnya saling memberi, saling menguntungkan
  4. Bertindak jujur, artinya kesediaan seseorang untuk bertindak dan berkata apa adanya, tidak membohongi orang lain dan tidak melakukan kecurangan terhadap orang lain
  5. Berdarma, artinya kesediaan seseorang untuk memberikan sebagian barang yang dimilikinya secara sukarela kepada orang yang mebutuhkan
Menurut definisi oleh Wasserman dan Faust (1994) jejaring sosial dapat dipandang sebagai sistem hubungan sosial ditandai dengan serangkaian actor (orang) dan ties (percakapan) dalam sosial mereka. Kuat lemahnya ties dalam suatu jejaring sosial oleh Granovetter (dalam Carolan & Natriello, 2006) dipengaruhi oleh 4 kriteria sebagai berikut :
1. Durasi
2. Intensitas emosional
3. Keintiman
4. Pertukaran layanan atau bantuan
Orang akan cenderung melakukan perilaku prososial di internet apabila adanya empat kriteria tersebut. Orang akan cenderung melakukan perilaku prososial pada orang yang memiliki tingkat keintiman lebih tinggi dengan dirinya dibandingkan oranglain, contohnya seperti kelarga, teman dekat atau pasangan romantis Selain itu secara tidak langsung mereka juga mengharpkan timbal balik dari orang yang mereka bantu maupun oranglain. Timbal balik tersebut dapat berupa pujian, insentif maupun perilaku baik orang tersebut terhadap kita di kemudian hari. 

Selain melakukan perilaku prososial secara langsung, orang-orang juga sering kali melakukan perilaku prososial tersebut melalui internet seperti media sosial Line, Instagram, Facebook dan lain-lainnya. Hal tersebut sering kali dilakukan karena lebih efisien dan ekonomis dibandingkan beberapa perilaku prososial secara langsung. Contohnya seperti bencana alam yang terjadi di daerah lain dapat tersebar luas informasinya hanya dengan melalui internet. Orang-orang dapat menunjukkan rasa simpatinya dengan menulis postingan tentang bencana alam tersebut untuk menunjukkan rasa simpatinya dan mendorong orang-orang lain untuk merasakan hal yang sama. Namun yang sering terjadi adalah adanya orang-orang yang membuat postingan di sosial media untuk dinilai baik oleh oranglain. Mereka sebenarnya tidak benar-benar merasa simpati kepada korban bencana tersebut melainkan hanya sedang mengikuti tren dan berita yang sedang hangat.

Perilaku simpati tersebut menuntun kepada perilaku alturisme, yaitu perilaku mengambil bagian untuk menolong oranglain. Dalam hal ini, orang-orang yang melihat postingan online tersebut seringkali merasa tergerak hatinya untuk menolong orang-orang yang mengalami bencana alam tersebut. Mereka bisa tertarik untuk ikut turun tangan sebagai relawan bencana. Namun bagi beberapa orang yang tidak memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk turun tangan secara langsung untuk membantu korban bencana alam tersebut, salah satu metode yang dilakukan adalah dengan membantu mereka melalui media sosial. Contohnya seperti membuka donasi dan penggalangan dana yang nantinya akan disalurkan untuk korban bencana alam tersebut. Mereka merangkum kegiatan penggalangan dana tersebut dengan semenarik mungkin sehingga dapat menarik orang-orang untuk ikut serta dalam penggalangan dana. Secara tidak langsung hal ini membuat peningkatan rasa empati yang ada pada dalam diri individu. Namun dalam beberapa kasus ada orang yang menyalahgunakan embel-embel donasi untuk bencana alam untuk kepentingan mereka sendiri. Tidak jarang ada orang yang membuka penggalangan dana palsu di sosial media yang tidak jelas akan dialirkan kemana dana tersebut. Penggalangan dana tersebut hanyalah salah satu dari banyaknya modus untuk mendapatkan uang secara banyak dan cepat. 

Selain perilaku-perilaku tersebut, perilaku prosososial yang cukup sering dilakukan adalah bekerjasama. Kerjasama berarti hubungan antara dua orang atau lebih yang secara positif saling tergantung berkenaan dengan tujuan mereka, sehingga gerak seseorang dalam mencapai tujuan cenderung akan dapat meningkatkan gerak orang lain untuk mencapai tujuannya. Contohnya seperti pergerakan sosial media yang selama beberapa tahun belakangan ini mulai terjadi. Di media sosial Twitter contohnya, hashtag sering kali dijumpai untuk menemukan sejumlah pendapat pengguna sosial media dalam satu topik. Pengguna sosial media sering kali bekerja sama untuk menghadirkan opini-opini yang khas. Salah satu contoh lainnya adalah sebuah akun yang menghadirkan berita hoax misalnya, orang-orang akan bekerjasama untuk membuat akun tersebut ditutup. Namun dibalik itu, kerjasama dalam internet juga dapat bernampak negatif. Sering kali pengguna sosial media bekerjasama untuk membuat tulisan untuk menjatuhkan seorang pihak hanya karena hal-hal yang tidak bisa masuk di akal. Contohnya seperti komplotan pembenci (haters) dari penyanyi atau artis kelas atas yang membuat berita hoax bahkan memberikan ancaman untuk artis-artis tersebut.

Sikap anti-sosial adalah bentuk sikap seseorang yang secara sadar atau tidak sadar tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Tidak banyak berbaur dengan masyarakat di sekitarnya. Sosial media dapat menyebabkan kesibukan tersendiri bahkan kecaduan bagi beberapa orang, sehingga orang tersebut hanya akan menghabiska waktunya dengan sosial medianya tanpa mementingkan oranglain.

Ketidakjujuran dalam internet dapat menyebabkan deindividuasi. Deindividuasi adalah suatu proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di dalam kelompok ataud bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif. Mencakup atas hilangnya tanggung jawab pribadi dan meningkatnya kepekaan atas tindakan kelompok. Seseorang akan merasa dirinya lebih baik dari orang lain (sombong), dan cenderung tidak perduli terhadap orang lain.

Perilaku prososial boleh saja dilakukan baik secra langsung ataupun melalui media sosial lainnya, namun sebelum melakukan tindakan tersebut kita harus memastikan kebenaran informasi dan kepastian data-data yang ada untuk mengurangi resiko yang tidak diinginkan. Adanya dampak negatif yang dapat terjadi akibat perilaku prososial di internet bukan berarti hal tersebut mengurangi keinginan kita untuk melakukan perilaku prososial, melainkan hanya membantu kita untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun apabila kita ikhlas dalam membantu oranglain hal tersebut sangat sudah lebih dari cukup untuk diri kita sendiri. 

Sumber: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-tindakan-atau-perilaku-prososial/8392/3
Esa Sa'diyah Esa Sa'diyah Author

About

My photo
i like to write and talk about psychology and music most of the times.

Check Out My Podcast!

Anti Sedih-Sedih Podcast!

Check Out My Design!

Check Out My Design!
Klik gambar untuk lihat designku!

Translate

Follow Me