Cyber-Cheating, Cyber-Flirting, Pemalsuan Identitas dalam Internet, Media Sosial dan Game Online (Pengertian, Penjelasan dan Contoh)
09:36:00
Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam hubungan romantis demi menciptakan sebuah hubungan yang sehat. Namun dikarenakan jarak, waktu dan aktivitas yang padat, dapat mengurangi intensitas komunikasi antarpasangan. Akibatnya, pasangan tersebut jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Media sosial merupakan salah satu hal yang efektif untuk meningkatkan intensitas komunikasi tersebut. Berkurangnya waktu kebersamaan antarpasangan dapat menghantarkan mereka pada kejenuhan. Dengan mengisi kekosongan kejenuhan tersebut, biasanya beberapa orang melakukan cybercheating ataupun cybercheating.
Cyber-cheating adalah sebuah akivitas dimana seseorang ikut serta dalam aktivitas online yang melibatkan melihat materi seksual secara eksplisit, berpartisipasi dalam diskusi tentang ide atau fantasi seksual, dan interaksi online dengan setidaknya satu orang dengan hasil bahwa orang tersebut terangsang secara seksual; menghasilkan hubungan emosional atau seksual dengan seseorang di luar hubungan monogami orang tersebut. Contoh sederhananya adalah saat seseorang sedang memiliki hubungan spesial dengan pasangannya di dunia nyata, orang tersebut seringkali melihat foto-foto perempuan lain yang ia anggap cantik, lalu mengajaknya berkenalan tanpa sepengetahuan pacarnya tersebut hingga muncul gairah romantis dalam dirinya. Meskipun tidak pernah bertemu dalam artian saling berkontak fisik, hal tersebut sudah merupakan sebuah perselingkuhan.
Cyber-flirting atau merayu, menggoda yang dilakukan dalam dunia maya. Contohnya seperti mengirimkan pesan nakal yang mengarah pada hal seksual. Contohnya sering didapati aplikasi kencan online. Salah satu aplikasi kencan online yang paling populer adalah Tinder. Tinder adalah aplikasi yang menyediakan obrolan antarorang asing. Pengguna juga dapat mengatur jenis kelamin, lokasi dan rentang usia orang asing yang akan mereka jumpai. Lalu pengguna dapat menggeser ke kanan untuk menyukai orang asing tersebut dan ke kiri apabila tidak menyukai orang tersebut. Sebagian besar pengguna Tinder apalagi di luar Indonesia menggunakan aplikasi tersebut untuk memuaskan hasrat seks mereka dengan cara mengirim pesan-pesan vulgar bahkan foto-foto mereka dengan tanpa busana. Walaupun tidak jarang juga ada segelintir orang yang menggunakan aplikasi tersebut untuk mencari teman atau pasangan romantis secara keseluruhan.
Pelaku cyber-cheating dan cyber-flirting biasanya menyembunyikan identias asli mereka dengan menggunakan nama dan foto palsu. Beberapa pelaku cyber-cheating dan cyber-flirting biasanya hanya membutuhkan kesenangan sesaat yang juga mereka dapatkan dari orang-orang dengan identitas palsu tersebut. Bagi mereka, identitas tersebut tidaklah menjadi hal yang penting selama hasrat mereka dapat terpuaskan. Hal ini bisa dijumpai pada seorang Hode, sebutan bagi seorang laki-laki yang menyamar menjadi seorang perempuan dalam permainan game online. Mereka biasanya menggunakan nama dan foto profil seorang perempuan cantik untuk memuluskan modus mereka. Istilah tersebut mulai dikenal melalui sebuah game bernama Ragnarok. Karakteristik Hode biasanya sering merayu pemain/user laki-laki untuk memberikan mereka barang atau membantu mereka dalam permainan.
Sebagai generasi millenial yang selalu terkoneksi dengan internet, kita harus pintar dan jeli dalam menjelajah internet. Kita harus mematuhi peraturan dan norma kesopanan dalam berinternet dan tidak boleh membiarkan hasrat seks dan nafsu berbalik mengkontrol dan menguasai diri kita.